INDOSPORT.COM - Secara keseluruhan, masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki di tim Persija Jakarta sebelum bertemu lawan-lawan berikutnya di Liga 1 2020.
Persija Jakarta memulai kompetisi Liga 1 2020 dengan cukup baik. Melakoni pekan perdana melawan Borneo FC di Stadion GBK, Macan Kemayoran mampu menang tipis 3-2.
Permainan apik bisa ditunjukkan oleh Persija Jakarta. Sayang, tidak semua lini berjalan sebagaimana mestinya.
Terjadi ketimpangan antara lini depan dan lini belakang Persija Jakarta. Lini depan mampu tampil maksimal dengan menciptakan gol dan peluang melalui kerjasama Marco Motta, Riko Simanjuntak, Marko Simic, Osvaldo Haay, dan Evan Dimas.
Namun, bergeser ke belakang, Persija seperti Macan Ompong. Dua gol Borneo FC terjadi berkat kesalahan pemain.
Pertama adalah kelalaian antisipasi bola silang. Sementara gol kedua terjadi karena gol bunuh diri yang tidak perlu dari Ryuji Utomo.
Secara keseluruhan, masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki di tim Persija Jakarta sebelum bertemu lawan-lawan berikutnya di Liga 1 2020.
1. Rapuhnya Lini Belakang
Permainan para bek-bek Persija Jakarta masih belum bisa dibilang memuaskan. Hal ini juga diakui oleh pelatih Persija, Sergio Farias.
Farias menilai performa lini belakang timnya di partai melawan Borneo FC tidak sesuai yang diharapkan. Untung saja Persija mampu membuat tiga gol hingga kemenangan ada di tangan.
“Kami rapuh di belakang karena ada pemain yang baru kembali dari cedera seperti Rezaldi . Tadi dia gagal cover dan kami kebobolan,” ujar Sergio Farias selepas laga.
Sejumlah pemain yang mendapatkan sorotan antara lain adalah Rezaldi Hehanussa, Maman Abdurrahman dan Ryuji Utomo.
Rezaldi belum mampu memainkan perannya dengan maksimal di sisi kiri Persija Jakarta. Sementara Ryuji belum bisa berhenti mengurangi kesalahan-kesalahan.
Hal ini pun mesti dievaluasi oleh tim pelatih Persija. Jangan sampai kondisi musim lalu terulang di mana lini belakang tampil buruk dan tak mampu mengimbangi produktivitas di lini depan.
2. Chemistry Osvaldo Haay-Marko Simic
Osvaldo Haay mampu melakoni debut manis bersama Persija Jakarta dengan mencetak satu gol di babak pertama. Secara keseluruhan, ia mampu tampil eksplosif di sisi kiri serangan Persija Jakarta.
Akan tetapi, Haay belum sepenuhnya menyatu dengan lini depan. Terjadi beberapa momen di mana eks pemain Persebaya itu miss komunikasi dengan Marko Simic.
Hal ini tentu harus segera diperbaiki. Chemistry antara Osvaldo Haay dan Marko Simic bakal sangat menentukan kekuatan lini depan Persija Jakarta.
Jika keduanya telah menyatu, keduanya bisa menjadi mesin gol yang sangat berbahaya untuk Persija Jakarta.
3. Kesalahan Elementer
Kesalahan elementer masih cukup sering terlihat dilakukan oleh pemain-pemain Persija, terutama dalam memberikan operan.
Lini tengah Persija masih terlihat gugup dalam mengalirkan bola. Hal ini mungkin bisa dimaklumi karena masih di laga perdana.
Namun begitu, Persija harus segera memperbaiki hal ini agar bisa mendapatkan hasil maksimal. Faktor mental memang berperan penting dalam menjaga ketenangan pemain.