INDOSPORT.COM - Laga Big Match akan tersaji di pekan kedua Liga 1 2020 antara klub Arema FC vs Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (08/03/20).
Kedua tim tengah dalam kondisi on fire jelang partai big match ini, di mana baik Arema maupun Persib Bandung sama-sama berhasil meraih kemenangan di pekan pertama yang membuat mereka bertengger di tiga besar klasemen sementara.
Walau baru awal musim, namun duel Arema FC dan Persib dipastikan bakal berlangsung sengit, terlebih jika melihat komposisi kedua tim yang ramai diperkuat pemain-pemain bintang.
Arema FC dan Persib Bandung mempersiapkan tim dengan cukup baik untuk Liga 1 2020 ini. Arema FC sangat serius dalam memburu target utama yang selalu tertunda, yakni kembali berlaga di kompetisi level Asia setelah gagal secara beruntun sejak Liga 1 2017.
Tak tanggung-tanggung, manajemen Arema FC mengklaim skuatnya berharga mahal dengan menggerus anggaran mencapai Rp28 miliar untuk Liga 1 2020.
Sejumlah nama beken seperti Jonathan Bauman, Matias Malvino, Kushedya Hari Yudo, dan pelatih Mario Gomez berhasil mereka datangkan.
Sementara Persib Bandung melakukan perombakan komposisi pemain dengan melepas dan mendatangkan sejumlah nama lokal dan asing dengan harapan tampil lebih baik di Liga 1.
Masih dipimpin oleh Robert Rene Alberts, Persib merekrut empat pemain lokal, Teja Paku Alam (kiper), Zulham Zamrun, Beni Oktovianto, dan Victor Igbonefo, plus dua legiun asing Geoffrey Castillion serta Wander Luiz.
Kedua tim dipastikan bisa menurunkan kekuatan penuhnya di laga akhir pekan nanti. Lalu, bagaimana peta kekuatan kedua tim?
Kiper
Di barisan kiper, baik Arema maupun Persib diperkuat oleh kiper muda potensial Indonesia. Di kubu Arema FC ada nama Kurniawan Kartika Ajie yang jadi andalan sejak musim lalu.
Sempat dikritik karena kerap melakukan blunder, Kartika Ajie mulai menunjukkan konsistensi dan kedewasaannya. Kiper 23 tahun diyakini bakal melakoni laga debut Liga 1 2020 saat menghadapi Persib Bandung.
Sementara itu Persib baru saja kedatangan kiper Timnas Indonesia, Teja Paku Alam, di awal musim ini. Teja Paku Alam melakoni debut manis bersama klubnya di Liga 1 2020 kala mengalahkan Persela Lamongan 3-0.
Kiper asal Sumatera Barat itu melakukan sejumlah penyelamatan krusial saat bersua Persela. Hal ini menegaskan reputasinya sebagai kiper dengan penyelamatan terbanyak musim lalu.
Bek
Di barisan bek, Arema FC mengandalkan nama-nama pemain muda lokal yang memperkuat Timnas Indonesia. Sebut saja seperti Johan Alfarizi (kiri), Bagas Adi Nugroho (tengah), Syaiful Indra Cahya (kiri), dan bahkan Hanif Sjahbandi (tengah).
Arema sebetulnya punya satu pemain asing di posisi ini atas nama Matias Malvino. Namun, Arema membuktikan, tanpa pilar asing mereka tetap mampu tampil solid ketika mengalahkan Tira Persikabo.
Sementara di kubu Persib Bandung bertengger nama-nama yang mayoritas berpengalaman. Sebut saja Supardi Nasir (kanan), Victor Igbonefo (tengah), dan Nick Kupers (tengah), dan Ardi Idrus (kiri).
Perpaduan antara pemain asing dan pemain uzur di barisan belakang Persib memberikan kenyamanan bagi Teja Paku Alam. Terbukti dari kokohnya barisan pertahanan saat mengalahkan Persela 3-0.
Untuk laga besar seperti Arema vs Persib, lini belakang Maung Bandung memiliki keuntungan dengan pengalaman yang dimiliki. Namun, jangan remehkan barisan bek Arema FC yang sudah menyatu sejak musim lalu.
Tengah
Barisan tengah jadi pertemuan menarik yang terjadi di kedua tim. Arema FC memercayakan lini tengahnya kepada pemain inti seperti Oh In-Kyun, Hendro Siswanto, dan Ridwan Tawainella.
Oh In-kyun merupakan asing Asia yang telah lama mengenal atmosfer Liga Indonesia. Keberadaannya memberikan kestabilan dan meningkatkan agresivitas tim. Sementara Hendro Siswanto sudah berpengalaman di tim Arema.
Dengan tambahan pemain seperti Jayus Hariono dan Dave Mustaine, lini tengah Singo Edan pun diyakini bakal lebih agresif.
Sementara itu, tim Persib Bandung tak melakukan perombakan pada lini tengah tim. Persib masih mengandalkan empat pemain tengah dalam formasi 4-4-2.
Keempat pemain itu adalah Ezsteban Vizcarra, Kim Kurniawan, Omid Nazari, dan Febri Hariyadi. Keinginan Persib untuk menduetkan dua striker asing 'memaksa' Robert Rene menarik mundur Febri dan Vizcarra.
Dibanding Arema, Persib memiliki lini tengah yang lebih kreatif. Di situ ada nama-nama seperti Omid, Vizcarra, dan Febri yang siap mengejutkan.
Ketiga gelandang ini bisa bermain baik dalam menyerang dan tak sungkan-sungkan melepaskan tembakan-tembakan jarak jauh. Sementara keberadaan Kim Kurniawan dibutuhkan untuk membantu meredam agresivitas lini tengah Arema.
Depan
Kedua tim memainkan formasi yang berbeda di lini depan. Arema FC tetap mengandalkan formasi 4-3-3 dengan menempatkan dua winger cepat.
Sementara Persib bergeser ke 4-4-2 untuk menduetkan dua striker asing mereka, Geoffrey Castillion dan Wander Luiz.
Tentu, masing-masing formasi memiliki keunggulannya masing-masing. Arema FC diyakini bakal memfokuskan serangan pada dua lini sayap melalui Dedi Santoso, M. Rafli, atau pun Jonathan Bauman.
Arema juga punya Kushedya Hari Yudo yang bisa dipasang di sayap kiri. Di ujung tombak ada Elias Alderte yang belum main namun cukup menjanjikan. Serangan Arema FC bakal didominasi dengan kecepatan.
Sementara itu permainan lebih variatif ditunjukkan Persib Bandung. Lini tengah kini lebih kuat dari sebelum-sebelumnya dengan kehadiran Omid Nazari.
Duet Wander Luiz dan Geoffrey Castillion membuat poros tengah Persib Bandung bakal lebih merepotkan. Apalagi Wander Luiz bisa menjemput bola ke tengah.
Namun, jangan lupakan pula keseimbangan di dua sayap. baik Febri Hariyadi maupun Esteban Vizcarra biasa naik ke depan untuk membantu memberikan umpan silang.
Sulit untuk menebak mana yang lebih bagus. Namun sepertinya Arema bisa lebih mendominasi jumlah tembakan mengingat sisi kanan Persib dihuni Supardi yang notabene sudah uzur dan lebih lambat.
Namun begitu, efektivitas bisa didapatkan Persib Bandung dengan ketajaman dari Castillion dan Wander Luiz.