INDOSPORT. COM - Sejumlah pemain yang pernah diabaikan Jurgen Klopp, kini tampak lebih berbahagia setelah meninggalkan klub Liga Inggris, Liverpool.
Membayangkan bermain di skuat Liverpool memang sungguh indah. Lihat saja kiprah The Reds sepanjang musim 2019/20, hingga pekan ke-28 Liga Inggris mereka baru sekali menelan kekalahan, dan masih memuncaki klasemen dengan torehan 79 poin, atau unggul 22 angka dari tim peringkat dua, Manchester City.
Kejayaan Liverpool sejatinya terbentuk sejak dibesut pelatih asal Jerman, Jurgen Klopp. Tangan dingin Klopp mampu menemukan racikan strategi sempurna yang membuat Liverpool begitu kuat di Liga Inggris maupun Eropa.
Musim lalu, Klopp sukses mengantarkan Liverpool berjaya di ajang Liga Champions. Lebih manis lagi, musim ini Klopp berpeluang besar memutus puasa gelar Liga Inggris yang sudah mendera Liverpool selama kurang lebih 30 tahun lamanya.
Melihat segala kejayaan tersebut, mungkin banyak pemain yang ingin menjadi bagian dari skuat Liverpool. Berkostum Liverpool dewasa ini, ibarat sebuah garansi untuk meraih kesuksesan karier sepak bola.
Namun bermain bersama Liverpool ternyata tidak selamanya indah. Buktinya, ada beberapa pemain yang lebih berbahagia setelah meninggalkan Liverpool.
Setidaknya ada tiga nama yang mengalami hal itu. Ketiganya dahulu diabaikan Jurgen Klopp, tapi sekarang berhasil menemukan kembali kehebatannya usai pergi dari Anfield.
Lalu, siapa sajakah para pemain yang lebih berbahagia setelah meninggalkan Liverpool? INDOSPORT coba merangkumnya dalam ulasan berikut.
Ragnar Klavan
Ragnar Klavan pertama kali datang ke Liverpool pada Juli 2016. Jurgen Klopp mendatangkan Klavan dari klub Liga Jerman, FC Augsburg.
Kedatangan Klavan diharapkan bisa memperbaiki kinerja lini belakang Liverpool. Namun sungguh disayang, Klavan ternyata malah menjadi pelapis saja di skuat The Reds.
Dua musim berkostum Liverpool, Klavan hanya bermain 53 kali dan mencetak dua gol. Klavan lantas memutuskan melanjutkan karier bersama klub Serie A Italia, Cagliari.
Membela Cagliari, ternyata membuat potensi Klavan terlihat lebih maksimal. Terutama pada musim 2019/20, Klavan mendapatkan menit bermain reguler di barisan pertahanan Cagliari, dengan catatan 22 penampilan.
Jumlah penampilan Klavan di Cagliari itu, lebih tinggi dibandingkan saat dirinya membela Liverpool dalam satu musim kompetisi Liga Inggris. Bahkan saat Serie A Italia memasuki pekan ke-13 lalu, Klavan sempat berhasil mengantarkan Cagliari bercokol di posisi empat klasemen.
Lucas Leiva
Saat Jurgen Klopp pertama kali datang ke Liverpool, nama Lucas Leiva telah menjadi pemain senior di sana. Lucas Leiva dihormati sebagai salah satu sosok pemimpin skuat The Reds.
Namun Jurgen Klopp ternyata tak memanfaatkan reputasi Leiva dengan baik. Selama dua musim 2015/16 dan 2016/17, Leiva hanya diberi kesempatan bermain sebanyak 65 kali.
Leiva pun kemudian dijual Liverpool ke Lazio pada bursa transfer musim panas 2017/18. Kepindahan ke Lazio, ternyata malah membuat Leiva lebih berbahagia.
Musim debut Leiva berkostum Lazio, ia bermain reguler dengan catatan 36 laga di Serie A Italia. Leiva juga sukses mengantarkan Lazio menempati peringkat lima klasemen akhir musim.
Prestasi Leiva untuk Lazio terlihat kian manis lagi musim ini. Leiva yang sudah 22 kali tampil dari 26 laga Lazio di Serie A Italia, mampu membawa timnya bercokol sebagai pemuncak klasemen sementara.
Danny Ings
Danny Ings didatangkan Liverpool pada awal musim 2015/16 dari sesama klub Liga Inggris, Burnley. Kehadiran Ings diharapkan bisa menambah kualitas ketajaman lini depan Liverpool.
Namun harapan yang diberikan ternyata tak sesuai kenyataan. Hingga musim 2017/18 membela Liverpool, Ings hanya tampil 17 kali dan cuma mencetak satu gol saja.
Tak heran bila kemudian Ings dilepas Jurgen Klopp ke Southampton pada 1 Juli 2019. Ings potensinya memang tak memberikan kontribusi besar untuk Liverpool.