Profil Klub Liga 2 2020: PSMS Medan, Target Promosi Bermodal Cita Rasa Liga 1
Berhunikan sejumlah pemain jebolan Liga 1, target PSMS Medan promosi ke kasta tertinggi musim depan dianggap masih diragukan. Sebab, klub memilih Philep Hansen sebagai pelatih kepala.
Hal itu dinilai cukup diragukan karena menilik sang pelatih tidak memiliki trek rekor yang kurang mentereng dalam CV kepelatihannya. Pelatih berlisensi A AFC itu lebih banyak melatih di Riau.
Kendati demikian, eks pelatih PSPS Riau itu menyebut memohon dukungan untuk mencapai target utama PSMS Medan untuk promosi ke Liga 1 tahun depan.
"Tolong bantu, jangan cela kami, ukurannya prestasi. Saya berkomitmen, kalau gagal, misalnya berapa kali pertandingan, enam kali ya sudah (siap mundur). Sebab saya punya ambisi," ujar Philep saat dikenalkan oleh Manajemen PSMS sebagai pelatih kepala awal Januari lalu.
Untuk mengarungi ketatnya Liga 2 musim ini, Philep Hansen dibantu oleh Isman Jasulmei sebagai asisten pelatih, Ardi Nusri (pelatih fisik) dan M. Halim (pelatih kiper).
Sebelumnya saat diperkenalkan, PSMS merekrut Sahari Gultom sebagai pelatih kiper sebelum akhirnya mundur dan digantikan M. Halim karena memilih bertugas dengan PSSI.
Bintang: Rachmad Hidayat
Label pemain bintang PSMS Medan musim ini bisa disematkan kepada sosok Rachmad Hidayat. Putra daerah Sumatra Utara ini telah malang melintang di sejumlah klub tenar Tanah Air, seperti Sriwijaya FC, Bhayangkara FC Persib Bandung, hingga klub besar Persija Jakarta di Liga 1 2019.
Selain itu, ia pernah merumput bersama klub yang kini sudah bubar, Pro Duta. Pemain berusia 28 tahun itu dicap serba bisa karena bisa bermain sebagai gelandang serang maupun beroperasi di sayap.
"Suporter dan manajemen bilang harus promosi ke Liga 1, tapi menurut saya kembali kepada PSMS karena menembus Liga 1 tentu tidak mudah," cetus Rachmad Hidayat baru-baru ini.
"Semua itu butuh kerja keras dan tidak bisa seorang Rachmad Hidayat sendiri bisa meraih target tersebut. Tentunya butuh kerja sama semua pihak," pungkasnya.