INDOSPORT.COM - Kedatangan dua bomber asing, Castillion dan Luiz, 'memaksa' Robert Alberts menghadirkan formasi 4-4-2 di tim Persib Bandung. Mampukah mereka juara musim ini?
Persib Bandung memulai kampanyenya di Liga 1 2020 dengan gemilang usai menang telak 3-0 atas Persela Lamongan di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (01/03/20).
Dua rekrutan anyar Maung Bandung musim ini, Geoffrey Castillion dan Wander Luiz, mampu tampil gemilang. Dua debutan lini depan itu memborong tiga gol yang dibuat Persib.
Satu gol pembuka dicetak oleh Geffrey Castillion, sementara dua gol tambahan pada babak kedua dibuat oleh Wander Luiz.
Hasil ini pun menebalkan eskpektasi para Bobotoh untuk melihat tim kebanggaannya menjuarai Liga 1 2020.
Persib Bandung melakukan perombakan komposisi pemain jelang musim 2020 dengan melepas dan mendatangkan sejumlah nama lokal dan asing.
Masih dipimpin oleh Robert Rene Alberts, Persib merekrut empat pemain lokal, yakni Teja Paku Alam (kiper), Zulham Zamrun, Beni Oktovianto, dan Victor Igbonefo, plus dua legiun asing Geoffrey Castillion dan Wander Luiz.
Dua nama legiun asing patut mendapat sorotan. Untuk pertama kalinya di era Liga 1, Maung Bandung memutuskan menggunakan dua orang penyerang tengah di lini depan.
Pilihan ini pun menghadirkan konsekuensi besar. Pelatih Persib, Robert Rene Alberts, harus mengubah pakem 4-2-3-1 dan 4-3-3 yang digunakan musim lalu ke formasi klasik 4-4-2.
Musim 2019 lalu Persib Bandung akrab dengan formasi 4-2-3-1. Maung Bandung mengandalkan tiga gelandang serang yakni Ghozali Siregar (kiri), Rene Mihelic (tengah), dan Febri Hariyadi (kanan) yang disokong oleh dua gelandang bertipe bertahan (double pivot), Hariono dan Kim Kurniawan, di belakang.
Dengan formasi ini Persib menitikberatkan pada kekuatan dua sayap cepat mereka yakni, Febri Hariyadi dan Ghozali Siregar. Tak heran, statistik keduanya cukup menonjol di mana Febri membuat 9 gol dan 8 assist, sementara Ghozali mencatatkan 4 gol dan 2 assist.
Dengan formasi 4-2-3-1, Maung Bandung mengandalkan Ezechiel N'douassel seorang diri di ujung tombak. Musim lalu Ezechiel membuat 15 gol dan 6 assist.
Trio lini depan Persib musim lalu terbilang cukup andal. Namun secara keseluruhan, produktivitas Persib masih belum sesuai harapan.
Persib Bandung cuma mencatatkan 49 gol, kalah dari PSM, Borneo, Bhayangkara, Persebaya, dan bahkan Tira Persikabo.
Hal inilah yang ingin diubah Robert Rene Alberts di musim 2020 ini. Dari pengalaman mereka di musim lalu yang kesulitan meraih tiga poin, Persib memutuskan menaruh dua bomber asing sekaligus di lini depan.
4-4-2 Selamatkan Persib Bandung?
Formasi 4-4-2 adalah formasi yang menitikberatkan pada bagaimana agar lini tengah dan lini depan tersambung dengan baik. Poros tengah dan bola-bola pendek pun jadi andalan pada formasi ini.
Pakem itu juga digunakan Persib Bandung musim ini, setidaknya terlihat dari laga pekan perdana.
Di laga melawan Persela, Persib menurunkan empat bek yakni Supardi Nasir (kanan), Nick Kuipers (tengah), Victor Igbonefo (tengah), dan Ardi Idrus (kiri).
Sementara di lini tengah ada empat gelandang yakni Febri Hariyadi (kanan), Omid Nazari (tengah), Kim Kurniawan (Tengah), dan Esteban Vizcarra. Untuk lini depan jelas Persib menduetkan Geoffrey Castillion dan Wander Luiz.
Terdapat sejumlah kombinasi menarik dari formasi Persib di laga perdana Liga 1 2020. Omid Nazari yang biasa diduetkan dengan Abdul Azis di musim lalu kini berpasangan dengan Kim Kurniawan.
Pemilihan Kim terbilang berani. Pasalnya, adik kandung Jeniffer Bachdim ini belum benar-benar padu selepas cedera. Apalagi, posisi asli Kim adalah sebagai gelandang bertahan.
Namun, perjudian Robert Rene Alberts membuahkan hasil. Kim yang memiliki karakter destroyer, mampu melakukan sejumlah tusukan-tusukan krusial ke barisan pertahanan Persela.
Salah satunya adalah umpan lurusnya ke Geoffrey Castillion yang kemudian diopernya ke Wander Luiz untuk dikonversi menjadi gol.
Peran Kim memang bukan sebagai playmaker. Namun, setidaknya ia bisa mengalirkan bola ke lini depan. Beruntung, wander Luiz adalah tipe penyerang yang suka menjemput bola.
Permainan lebih variatif memang ditunjukkan Persib Bandung. Lini tengah kini lebih kuat dari sebelum-sebelumnya dengan kehadiran Omid Nazari.
Tak cuma memiliki ketenangan dan visi bermain, pemain yang bergabung sejak paruh musim lalu itu mampu melepaskan tembakan-tembakan keras jarak jauh yang bisa memecah kebuntuan.
Kemudian, jangan lupakan pula keberadaan Febri Hariyadi dan Esteban Vizcarra. Agak berbeda dari musim lalu, posisi keduanya ditarik lebih mundur ke belakang.
Namun, bukan berarti mereka tak bisa naik ke depan, Febri dan Vizcarra masih diberi kebebasan untuk melakukan penetrasi di sisi sayap dan melepaskan umpan silang.
Musim ini lini tengah Persib menawarkan kreativitas. Persib tak melulu mengandalkan kecepatan sayap.
Kini mereka memiliki poros tengah yang lebih hidup dengan umpan-umpan pendek. Dengan insting predator yang dimiliki Castillion dan Wander Luiz, rasanya Maung Bandung bakal jauh lebih subur dari musim lalu.
Jika demikian, maka target juara pun bisa jadi bakal terwujud. Dengan 49 gol musim lalu, Persib bertengger di posisi kelima mengumpulkan 51 poin. Jika mampu menambah 20 gol lebih banyak, bukan tak mungkin Tim Pangeran Biru finis di peringkat pertama musim ini.