INDOSPORT.COM - Polemik di klub Liga Italia Serie A, AC Milan ternyata belum berakhir. Drama ini diawali dengan aksi CEO Milan, Ivan Gazidis, yang menghubungi mantan pelatih RB Leipzig, Ralf Rangnick, untuk menggantikan posisi Stefano Pioli sebagai pelatih Milan musim depan.
Langkah Gazidis itu ditentang keras oleh dua legenda milan yang kini duduk di kursi manajemen klub, Zvonimir Boban dan Paolo Maldini. Boban, yang berstatus sebagai direktur olahraga, bahkan menyebut Gazidis menusuk dirinya dan Maldini karena menghubungi Ralf Rangnick tanpa sepengetahuan mereka.
Boban sendiri akhirnya dipecat dari posisinya sebagai direktur olahraga karena dianggap tidak kooperatif dengan sang CEO. Tindakan ini juga sekaligus sebagai ancaman bagi pihak-pihak lain di dalam manajemen yang ingin menentang keputusan Gazidis.
Mantan pemain belakang Milan, Paolo Maldini, yang kini berstatus sebagai direktur teknis juga disebut-sebut akan dipecat seperti Boban. Terlebih, kedatangan Rangnick juga mengancam jabatannya karena pria Jerman tersebut bisa berperan ganda sebagai pelatih dan direktur teknis.
Uniknya, kini seperti laporan dari laman berita Tuttosport, menyebut pemilik Milan, grup Elliott Management, justru menginginkan Maldini bertahan. Namun, media yang berbasis di Turin tersebut menyebut sampai saat ini Maldini belum mengadakan pembicaran dengan CEO Ivan Gazidis.
Tuttosport menyebut Maldini sudah lelah dengan situasi yang ada dan tidak bersedia menerima perintah dari Rangnick saat pria Jerman tersebut tiba di Milan. Dengan demikian, peluang sang mantan kapten untuk meninggalkan Milan akhir musim nanti semakin besar.
Elliott Management sendiri resmi menjadi pemilik Milan pada Juli 2018 lalu setelah Li Yonghong sebagai mantan pemilik sebelumnya gagal melunasi hutang. Perusahaan yang berspesialisasi dalam akuisisi utang ini menyita Milan setelah Li gagal memenuhi tenggat waktu penulasan uang tambahan modal.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada September 2018. Elliott Management menunjuk Ivan Gazidis sebagai CEO untuk klub dari kota mode itu. Meski demikian, mantan CEO Arsenal tersebut baru resmi memulai tugasnya sebagai CEO pada 1 Desember 2018.