INDOSPORT.COM - Legenda hidup klub Liga 1 PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin, miris melihat eks klubnya masih berkutat di masalah yang sama setiap tahun. Hal tersebut tak lain ialah kebutuhan akan sebuah stadion yang representatif menghelat hingga laga internasional.
Sebagaimana diketahui, tak ada satupun stadion yang representatif di area Kota Makassar dan bahkan Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi tersebut telah terjadi bertahun-tahun lamanya hingga pada akhirnya PSM selalu terancam menjadi musafir setiap musim di ajang Liga 1.
Bahkan, pada partisipasi diajang Piala AFC 2020 dan musim lalu, PSM harus mengungsi ke Stadion Pakansari, Bogor (2019) dan Stadion Madya, Jakarta. Hal tersebut disebabkan Stadion Andi Mattalatta yang menjadi kandang PSM sejak dulu tak lolos verifikasi AFC.
"Sudah pasti masalah stadion menjadi yang paling penting. Percuma pemain PSM punya skill tapi infrasturkur tidak memadai. Percuma juga materi pemain dan suporter PSM sudah bagus tapi stadion tidak ada kan sama saja," ungkap Syamsul kepada INDOSPORT, Rabu (12/03/20).
Eks pemain Persija Jakarta, Sriwijaya FC, dan PSS Sleman ini mengaku muak dengan janji-janji pemerintah setempat yang ingin merenovasi Stadion Andi Mattalatta. Ataupun melanjutkan pengerjaan Stadion Barombong yang mangkrak sejak beberapa tahun lalu.
"Pemerintah harus memperhatikan PSM. PSM ini klub tertua di Indonesia. Masa klub tertua tapi tidak ada stadionnya. Stadion di sini masih begitu-begitu saja. Kita (Makassar dan Susel) kalah dari kabupaten yang ada di Jawa," kata Syamsul dengan nada tinggi.
Mimpi Syamsul Chaeruddin melihat PSM Makassar memiliki stadion yang representatif untuk menghelat laga internasional bakal terwujud. Hal itu menyusul Pemerintah Provisni Sulsel telah menyelesaikan sengketa kepemilikan Stadion Andi Mattalatta.
Kini, stadion yang memiliki nama lain Mattoangin itu telah dalam tahap audit konstruksi bangunan sejak 9 Maret hingga 22 April 2020. Rencananya, pembangunan fisik akan dimulai pada Juni mendatang setelah melalui lelang manajamen konstruksi.