INDOSPORT.COM – Barito Putera akan melakoni laga berat kontra PSM Makassar di pekan ketiga kompetisi Shopee Liga 1 2020, Minggu (15/03/20) malam di Stadion Mattoangin. Mampukah Laskar Antasari meraih poin pertamanya di kandang lawan?
Laga ini jelas terasa berat bagi Barito Putera, yang masih nihil poin akibat mengalami dua kekalahan beruntun menghadapi Madura United dan Bali United. Terlebih, anak asuh Djajang Nurdjaman akan berstatus sebagai tim tamu.
Namun, hal itu bukan berarti Barito Putera tak memiliki peluang meraih kemenangan atas PSM Makassar. Setidaknya, ada tiga alasan mengapa Rizky Pora dkk bisa mencuri poin dari Stadion Mattoangin.
1. Motivasi Kemenangan Perdana
Skuat Barito Putera berada dalam motivasi tinggi untuk meraih poin dan kemenangan perdana di kompetisi Shopee Liga 1 2020. Pembenahan masih terus dilakukan oleh pelatih Djajang Nurdjaman, khususnya evaluasi di lini pertahanan dan mental bermain pemain muda.
Laskar Antasari juga memboyong skuat terbaiknya ke Makassar, meliputi empat pemain asing dan sederet pemain lokal berkualitas, sebut saja Rizky Rizaldi Pora, Bayu Pradana, Ilham Udin Armaiyn, hingga Muhammad Riyandi.
2. Manfaatkan Kelelahan PSM
PSM Makassar memiliki jadwal yang cukup padat lantaran masih berkompetisi di kualifikasi Piala AFC 2020. Bahkan, baru beberapa hari yang lalu, anak asuh Bojan Hodak melakoni laga tandang kontra Kaya FC di Stadion Madya Senayan, Jakarta.
Kelelahan fisik yang dirasakan para pemain PSM Makassar, sekaligus menjadi peluang bagi Barito Putera untuk melesakkan cukup banyak gol dan meraih poin dari Stadion Mattoangin. Tentu dengan catatan lini pertahanan Laskar Antasari juga harus bermain dengan optimal.
3. Unggul Head to Head
Tak dapat dipungkiri, meski Barito Putera secara materi masih berada di bawah PSM Makassar, namun berdasarkan head to head kedua tim dalam enam pertemuan terakhir, Laskar Antasari memiliki keunggulan dibandingkan Pasukan Ramang.
Barito Putera hanya menelan satu kekalahan, serta tiga hasil imbang dan dua kemenangan saat bersua PSM Makassar sejak Liga 1 2017 lalu. Hal ini menyiratkan jika anak asuh Djajang Nurdjaman tidak silau akan tim yang kaya pemain bintang.