INDOSPORT.COM - Sejumlah liga top Asia Tenggara mengalami penundaan sebagai antisipasi penyebaran virus Corona, lalu bagaimana seharusnya dengan Liga Indonesia?
Wabah virus corona kian merebak luas di banyak negara. Kawasan Asia menjadi yang terparah karena menjadi pusat penyebaran utama.
China dan dua negara Asia Timur lainnya, Jepang dan Korea Selatan, termasuk ke dalam negara dengan angka penularan tertinggi. Dampak parah pun juga merambat ke negara-negara di Asia Tenggara.
Sebagian besar negara Asia Tenggara menyatakan warganya tertular virus Corona. Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, menjadi negara-negara yang sudah resmi terdampak.
Akibatnya, sejumlah kegiatan olahraga termasuk liga sepak bola pun harus ditangguhkan untuk sementara waktu. FAM selaku induk organisasi sepak bola tertinggi Malaysia jadi yang terbaru mengumumkan penghentian semua kompetisi (Malaysia Super League dan Malaysia Premier League).
Bukan cuma kompetisi sepak bola profesional, liga amatir dan futsal pun mengalami penundaan. Begitu juga dengan aktivitas Timnas Malaysia yang tak menggelar latihan dan pertandingan. Di Malaysia sendiri sejauh ini terdapat 197 kasus corona.
Jauh sebelum Malaysia, sejumlah liga top Asia Tenggara lain sudah terlebih dahulu menunda liganya. Thai League 1 yang sudah berjalan empat pekan yang dihentikan untuk sementara. Thailand baru mengumumkan kematian perdana karena virus corona pada 1 Maret lalu.
Liga top besar Asia Tenggara lain yang juga turut menunda aktivitasnya adalah Philipines Football League (PFL). Bedanya, Filipina memutuskan memundurkan jadwal kick-off yang semestinya 21 Maret menjadi 18 April.
Vietnam di sisi lain belum memutuskan menghentikan liga. Hanya saja, dilansir dari VN Express, federasi setempat memutuskan menggelar laga tanpa penonton. Vietnam jadi salah satu negara yang warganya banyak tertular virus Corona, yakni 44 kasus.
Bagaimana Harusnya dengan Indonesia?
Indonesia yang awalnya bebas dari virus Corona mendadak jadi salah satu negara dengan jumlah suspect terbanyak. Saat ini tak kurang dari 96 orang terjangkit virus Corona.
Wilayah Jakarta diyakini jadi salah satu yang terparah sehingga pemerintah setempat memutuskan untuk melarang izin keramaian dan menutup tempat-tempat umum.
Sejauh ini sejumlah event olahraga sudah ikut kena imbas karena dampak virus Corona. Formula E yang sedianya bakal digelar bulan Juni di Jakarta harus diundur.
Kompetisi sepak bola nasional, Liga 1, juga ikut terdampak. Walau belum semasif liga-liga Asia Tenggara lainnya, sejumlah perubahan sudah dilakukan.
Laga pekan ke-2 antara Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya terpaksa harus ditunda seiring larangan izin keramaian di Jakarta. Kemudian, pertandingan pekan ke-3 antara Bhayangkara FC vs Persija Jakarta yang notabene juga dihelat di ibu kota harus digelar tanpa penonton.
Sejumlah perubahan lain sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona adalah dengan pengecekan suhu tubuh di beberapa stadion Tanah Air seperti Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya.
Dampak terparah justru sepertinya bakal dirasakan klub Liga 2, Persis Solo. Persis hampir pasti tidak bisa menggelar pertandingan di Solo lantaran kota tersebut memutuskan untuk memberlakukan semi isolasi kota menyusul adanya warga yang meninggal karena Corona.
Event Piala AFC di Jakarta pun tak luput dengan perubahan. Pertandingan antara PSM Makassar vs Kaya FC di Stadion Madya, Senayan, harus digelar tanpa penonton.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, sampai sepekan lalu belum ada tanda-tanda PT LIB (Liga Indonesia Baru) dan PSSI bakal melakukan langkah lebih jauh, seperti penghentian kompetisi.
Baik PT LIB, PSSI, Kemenpora, maupun Kemenkes sebetulnya sudah melakukan pertemuan pada 13 Maret lalu. Hasilnya, liga tetap diperbolehkan berjalan.
Padahal, jika melihat jumlah kasus dengan negara Asia Tenggara lain, Indonesia termasuk menempati posisi tinggi sebagai negara dengan penularan virus Corona.
PSSI dan PT LIB tentu tidak ingin gegabah. Keputusan sudah diambil dengan pertimbangan matang. Akan tetapi, ada baiknya jika setidaknya pihak terkait mencontoh Liga Vietnam. Walau tetap berjalan, namun liga digelar tanpa penonton.
Tentu sebuah kerugian besar jika Liga 1 yang tengah bangkit harus terhambat di tengah jalan. Namun, ada hal darurat lain yang mesti dipertimbangkan demi keselamatan orang banyak.
Namun, kabar terakhir (hari ini, Sabtu. 14/03/20) menyebutkan, PT LIB akan menunda Liga 1 dan Liga 2 selama dua pekan. Hal ini diutarakan oleh Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno.
Sudjarno menjelaskan hal ini akibat wabah virus Corona yang sudah meluas. Bahkan, pertandingan pekan pertama Liga 2 2020 antara Persis Solo vs PSCS Cilacap sudah resmi ditunda.
Langkah ini tentu perlu diapresiasi. Entah itu menggelar laga tanpa penonton atau pun penghentian kompetisi, tindakan jelas harus dilakukan sebagaimana negara-negara Asia Tenggara lain dalam mengantisipasi penyebaran virus.