INDOSPORT.COM - Gagal meraih gelar juara Liga Inggris dalam waktu dekat ini, Liverpool tentu paham betul pentingnya nilai kemanusiaan dalam sepak bola di tengah merebaknya virus corona.
Memimpin jauh klasemen sementara Liga Inggris dengan selisih hingga 25 poin atas pesaing terdekatnya Manchester City, Liverpool hanya butuh dua kemenangan lagi untuk memasitikan gelar juara secepat mungkin ada di gengaman mereka.
Namun keinginan tersebut harus dikubur dalam-dalam oleh Liverpool, setelah pihak Liga Inggris memutuskan untuk menghentikan sementara waktu kompetisi hingga bulan April, menyusul merebaknya virus corona di tanah Britania.
Penundaan yang sebenarnya tak akan membatalkan peluang besar Liverpool untuk meraih gelar juara Liga Inggris musim ini, memang pada akhirnya cukup membuat beberapa suporter kecewa.
Ada pula ketakutan, misalnya seperti di Liga Jerman. Di mana akibat merebaknya virus corona, kompetisi Bundesliga resmi dihentikan tanpa ada klub yang juara musim ini.
Peluang itu sejatinya cukup kecil terjadi di Liga Inggris, bahkan belakangan merebak wacana untuk memberikan langsung gelar juara ke Liverpool, tanpa harus menyelesaikan kompetisi. Karena saat ini, Liverpool sudah cukup jauh memimpin klasemen, dengan selisih 25 poin dari Manchester City.
Namun apapun yang terjadi nanti, sebenarnya pihak Liverpool pasti sangat bisa memaklumi apa yang mereka alami saat ini.
Bahkan manajer Liverpool Jurgen Klopp, dengan terang-terangan mengungkapkan bahwa dengan kondisi merebaknya virus corona saat ini, gelar Liga Inggris tak penting lagi.
"Saya sudah pernah mengatakan ini, bahwa sepak bola selalu dianggap sebagai yang paling penting di antara hal-hal yang tidak penting. Sekarang, sepak bola dan pertandingan sepak bola sama sekali tidak penting."
"Tentu kami tidak mau bermain di hadapan stadion kosong dan kami tidak mau ada pertandingan atau kompetisi yang ditunda, tapi jika dengan melakukannya kami bisa membantu satu orang untuk tetap sehat -- satu saja -- kami akan melakukannya tanpa protes. Jika ini adalah pilihan di antara sepak bola atau kebaikan masyarakat luas, itu bukan pertandingan, sungguh," tutur Jurgen Klopp lewat halaman resmi Liverpool
Liverpool dan Kemanusiaan
Bicara mengenai hal penting di atas sepak bola, seperti keselamatan sesama manusia, juga isu kemanusiaan secara lebih umum, Liverpool tentu sudah tahu betul akan hal tersebut.
Meski dalam kasus yang tak sama persis, tapi kepedulian mereka terhadap kasus kemanusiaan yang terkatung-katung pasca tragedi Hillsborough adalah gambaran nyatanya.
Bagaimana tiap tahun, Liverpool selalu memperingati kejadian naas yang menelan korban 95 orang meninggal pada 15 April 1989 itu.
Juga ketika suporter Liverpool terus kompak menyuarakan nilai kemanusian, setelah cukup lama tak ada satupun pihak yang dinyatakan harus bertanggung jawab atas kejadian itu.
Saking pentingnya nilai trgaedi tersebut, Liverpool bahkan sampai rela mengubah logo klubnya, ditambahi dengan dua obor mendampingi logo Liverbird, sebagai simbol penghormatan 96 korban yang tewas di targedi tersebut.
Belakangan memang tak ada lagi obor tersebut mendampingi logo Liverbird di bagian depan jersey Liverpool. Namun obor tersebut masih tersemat dibagian belakang atas jersey hingga kini.
Suporter Liverpool
Kembali ke kasus merebaknya virus corona saat ini, apa yang diucapkan Manajer Liverpool Jurgen Klopp, belakangan ini sampai mendapatkan pujian dari pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Ghebreyesus berterima kasih dengan pesan yang diucapkan Klopp, karena menurutnya pesan itu sangat kuat untuk mengurangi dampak virus corona dan sejalan dengan apa yang selama ini dijalankan WHO.
"Terima kasih Jurgen Klopp dan Liverpool untuk pesan kalian yang begitu kuat kepada dunia. Menempatkan kesehatan umum sebagai prioritas, mengurangi risiko, merawat yang rentan dan sarat belas kasih: ini adalah cara WHO," demikian pesan Ghebreyesus melalui akun Twitter pribadinya, @DrTedros.
Apa yang diucapkan Jurgen Klopp bukan hanya menuai pujian. Namun juga langsung ditindaklanjuti dengan nyata kubu klub berjuluk The Reds itu. Dengan mengelurakan bantuan senilai 40.000 pounds atau Rp 718 juta, yang disalurkan melalui Fans Supporting Foodbanks (FSF).
Selain itu lewat Liverpool Store yang tersebar di Inggris dan lewat dunia maya, The Reds menyediakan wadah untuk para suporternya, turut memberi bantuan berupa donasi, yang kiranya bisa mengurangi kondisi penuh kepanikan di tengahnya merebak virus corona.
Pada akhirnya memang, sebesar apapun ambisi Liverpool untuk menda[atkan gelar Liga Inggris musim ini. Akan tidak ada artinya, jika nilai kemanusian menjadi korban untuk mewujudkan itu.