INDOSPORT.COM - Sepeninggal David Seaman yang memutuskan untuk pensiun dari timnas Inggris pada tahun 2002, praktis Inggris tidak lagi memiliki sosok yang bisa diandalkan di bawah mistar gawang.
Pernah memiliki penjaga gawang tangguh seperti Gordon Banks atau Peter Shilton di era tahun 1960 sampai dengan tahun 1970-an, Inggris kembali harus mengalami permasalahan di bawah mistar. Sampai pada tahun 1988 ketika Seaman pertama kali melakoni debut bagi timnas Inggris.
Selama hampir 15 tahun, dirinya terus menjadi pilihan pertama di bawah mistar. Dan keputusannya untuk pensiun kembali membuat Inggris mengalami dilema di sektor penjaga gawang.
Beberapa nama seperti David James, Paul Robinson, Rob Green, Ben Foster, hingga Scott Carson bergantian menjaga gawang Inggris dari gempuran serangan lawan. Namun, penampilan mereka dianggap belum bisa memenuhi harapan akan penjaga gawang yang mampu menghadirkan rasa aman sekaligus tangguh dan sulit dibobol.
Joe Hart sempat membawa harapan dan digadang-gadang menjadi solusi atas pencarian penjaga gawang idaman Inggris. Namun, nyatanya dirinya belum mampu memenuhi harapan para suporter Inggris akan sosok penjaga gawang idaman mereka.
Setelah era Hart berakhir, Inggris kembali menghadapi masalah pelik di sektor penjaga gawang. Jack Butland sempat menjadi pilihan nomor satu bergantian dengan Fraser Forster, dan Tom Heaton. Namun ketiga penjaga gawang tersebut tidak mampu membawa panji Three Lions berbicara banyak di kancah internasional.
Harapan akan hadirnya penjaga gawang berkelas sempat tumbuh ketika satu nama muncul dan menjadi fenomena. Dia adalah Jordan Pickford. Sosok yang dianggap menjadi solusi dan berhasil membawa Inggris melaju hingga babak semi-final Piala Dunia 2018 yang lalu.
Semi-final pertama yang Inggris lakoni sejak terakhir kali mereka mencapai babak tersebut di Piala Dunia tahun 1990 yang lalu.
Penampilannya di Piala Dunia 2018 lalu boleh dikatakan sebagai penampilan terbaik penjaga gawang Inggris dalam 2 dekade terakhir. Dan dirinya kemudian menjadi pilhan nomor satu Southgate di bawah mistar sampai saat ini.
Namun, akhir-akhir ini sang juru selamat di bawah mistar Inggris tersebut berulang kali melakukan blunder bersama Everton. Pickford bahkan tercatat sebagai penjaga gawang dengan catatan kebobolan terbanyak di Liga Inggris dengan catatan kebobolan mencapai 46 gol.
Jordan Pickford among PL goalkeepers this season:
— Statman Dave (@StatmanDave) March 8, 2020
• most goals conceded (46)
• most goals conceded from outside of the box (8)
• most errors leading to shots (5)
England’s number one. 🥴🥴🥴 pic.twitter.com/0YfxWEsXPk
Selain itu, penjaga gawang asal Sunderland ini memiliki catatan kebobolan dari luar kotak penalti terbanyak di Liga Inggris dengan 8 gol sekaligus tercatat sebagai kiper yang seringkali melakukan blunder yang berujung pada tembakan ke gawang oleh lawannya sebanyak 5 kali.
Catatan tersebut membuat pelatih Inggris saat ini, Gareth Southgate kembali mengalami dilema. Beberapa pihak menganggap jika sudah waktunya Pickford tidak lagi menjadi pilihan nomor satu di The Three Lions dan sudah saatnya dirinya digantikan oleh penjaga gawang yang memiliki catatan lebih bagus dari dirinya.
Dilansir dari laman resmi Liga Inggris, Southgate memiliki beberapa pilihan menarik untuk menggantikan Pickford. Ada 3 nama asli Inggris yang dianggap lebih mumpuni daripada penjaga gawang Everton tersebut. Dean Henderson, Nick Pope, dan Ben Foster adalah penjaga gawang lokal yang tampil impresif sepanjang musim 2019/20 ini.
Dean Henderson yang mencatatkan 10 kali clean sheets dengan catatan kebobolan 22 gol dianggap lebih layak daripada Pickford. Catatan kebobolan milik Henderson bahkan menjadi catatan paling sedikit di Liga Inggris sepanjang musim 2019/20 ini.
Dengan catatan impresif tersebut, sudah seharusnya Southgate mencoba Henderson untuk pelan-pelan menggantikan Pickford yang sedang menurun. Siapa tahu ternyata penjaga gawang didikan Manchester United tersebut adalah solusi atas pencarian penjaga gawang tangguh Inggris yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Tetapi, yang jelas adalah Inggris seakan dikutuk untuk selalu memiliki masalah di sektor penjaga gawang mereka. Penampilan buruk Pickford yang jauh dari kualitas penjaga gawang timnas serta impresifnya Henderson di klub namun belum teruji di timnas juga menjadi dilema tersendiri.
Dengan kata lain, pencarian kiper ideal untuk timnas Inggris masih jauh dari kata selesai. Meskipun Henderson tampil trengginas dan dianggap sanggup menggantikan Pickford, namun cepat atau lambat penampilannya pasti akan seperti para pendahulunya: eksplosif di awal dan melempem kemudian.