INDOSPORT.COM - Merebaknya virus Corona membuat banyak pertandingan harus ditunda sementara, seperti Serie A Liga Italia dan Liga Champions. Hal ini juga berimbas dilema bagi Juventus.
Induk organisasi sepak bola se-antero Eropa, UEFA, dikabarkan telah mengambil langkah berani dengan memindahkan Euro 2020 hingga tahun depan. Alhasilkeputusan ini membuat segala macam kompetisi harus berakhir musim ini juga.
Berbagai kompetisi yang harus berakhir diantaranya seperti Serie A Liga Italia dan Liga Champions. Sempat terdapat beberapa kebijakan berbeda yang masih simpang siur seperti halnya pembatalan liga atau mungkin penetapan juara berdasarkan peringkat klasemen.
Akan tetapi kemungkinan besar pertandingan musim ini nampak bakal berlanjut dengan ketetapan bakal ada tiga pertandingan dalam seminggu (dua hari pertandingan liga dan sehari Liga Europa). Dan inilah permasalahan yang harus dihadapi Juventus.
Bianconeri berada dalam bayang-bayang dua laga berbeda yang harus dimenangkan demi menyabet gelar juara. Yang pertama mereka harus bisa menyabet gelar Serie A Liga Italia seperti biasa, dan kedua meraih juara Liga Champions.
Dengan padatnya jadwal pertandingan akibat virus Corona, tentu ini akan mengakibatkan kesulitan tersendiri karena kondisi kesehatan pemain. Dilansir laman berita Calciomercato, Juventus harus memilih salah satu di antara dua gelar tersebut.
Juventus berkesempatan untuk menjuarai Liga Champions setelah lengsernya jawara bertahan Liverpool. Hadangan mereka untuk lanjut ke perempatfinal terbilang tidak mudah karena Lyon masih memimpin leg pertama dengan skor 0-1, 27 Februari lalu.
Sementara akibat keberhasilan Lazio di Serie A Liga Italia, Si Nyonya Tua harus menerima kenyataan mereka bisa dikudeta karena selisih poin sangat tipis. Dengan 12 pertandingan tersisa membuat mereka harus bisa konsisten di kompetisi sepak bola terbesar seantero Negeri Pizza.
Tak ayal Juventus harus memilih salah satu di antara Serie A Liga Italia atau Liga Champions karena akan sulit untuk mempertahankan kedudukan keduanya. Meskipun mereka bisa mengelola skuat bukan berarti target untuk menang akan serasa mudah.