INDOSPORT.COM - Pelatih Djajang Nurjaman terpuruk bersama Barito Putera di awal Liga 1 2020. Apakah dirinya akan kembali dipecat seperti di klub sebelumnya di Liga 1?
Sukses menyelamatkan Barito Putera dari zona degradasi di Liga 1 2019 , saat mulai menukangi klub sejak pekan ke-16, Djanur, sapaan akrab Djajang Nurdjaman, kembali dipercaya memimpin klub berjuluk Laskar Antasari itu musim ini.
Sayangnya, keberhasilan membawa Barito Putera bertahan di peringkat ke-13 Liga 1 musim lalu tak tercermin di awal Liga 2 2020.
Dari tiga laga yang telah dijalani, Djanur hanya mampu membawa anak asuhnya meraih satu poin. Hasil menahan imbang PSM Makassar 1-1 di pekan ketiga.
Apa yang dicapai Djajang Nurdjaman jelas bukan sesuatu yang diharapkan oleh Barito Putera, terlebih untuk dirinya sendiri.
Karena dengan hasil buruk saat ini di Barito Putera, Djanur seakan-akan sedang dibayangi kutukan musim kedua, seperti di klub-klubnya terdahulu.
Djajang Nurjaman dan Kutukan Musim Kedua
Sebelum menukangi Barito Putera, Djajang Nurdjaman sempat merasakan nasib buruk di musim keduanya bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2019.
Padahal, setibanya di Persebaya Surabaya pada paruh musim Liga 1 2018, Djanur mampu meningkatkan pencapaian klub asal Jawa Timur itu secara signifikan.
Delapan kemenangan berhasil disumbangkannya dalam 14 laga. Hingga membawa Persebaya menyudahi kompetisi Liga 1 2018 di peringkat kelima.
Namun di musim kedua, kondisi bertolak belakang dialami Djanur. Dia hanya bisa menyumbangkan empat kemenangan dari13 laga yang dijalani. Hingga akhirnya terpaksa harus mundur di awal Agustus 2019.
PSMS Medan
Sebelum memimpin Persebaya Surabaya, nasib sial juga harus dirasakan Djajang Nurdjaman di musim keduanya bersama PSMS Medan.
Padahal di musim perdana, Djajang Nurjaman bisa membawa PSMS Medan menjadi runner-up Liga 2 2017, sekaligus promosi ke Liga 1 2018.
Bahkan sebelum memulai musim keduanya, Djajang Nurdjaman sempat membawa PSMS medan menjadi peringkat keempat turnamen pramusim Piala Presiden 2018.
Namun hanya bertahan 15 pekan di Liga 1 2018, Djanur langsung harus angkat koper dari kota Medan karena hanya bisa menghadirkan lima kemenangan, bersanding dengan 10 kekalahan yang membuat PSMS Medan terpuruk di zona degradasi.
Ironis memang, kegagalan Djajang Nurjaman di musim kedua bersama PSMS, justru tak terlihat lagi saat dimusim yang sama dirinya kemudian melatih Persebaya Surabaya.
Melihat apa yang terjadi tersebut, bukan mustahil jika nantinya Djajang Nurdjaman akan mengulang kisah yang sama bersama Barito Putera. Dengan hasil buruk di awal musim, dian terpaksa dipecat atau mengundurkan diri, dan justru tampil bagus bersama klub barunya nanti di Liga 1 2020.