INDOSPORT.COM - Pemilik AC Milan, Elliot, dan CEO mereka, Ivan Gazidis, dikabarkan bakal menjalin kerja sama dengan klub sepak bola Ligue 1 Prancis, Lille, di bursa transfer, demi menjalankan revolusi mereka.
CEO AC Milan yang bernama Ivan Gazidis memang ingin menjalankan revolusi besar-besaran di dalam tubuh klub Serie A Liga Italia tersebut. Ia ingin mendatangkan Ralf Rangnick dan juga fokus untuk merekrut pemain-pemain muda yang memiliki upah tahunan yang rendah.
Meski kabar terkait merapatnya Rangnick ke San Siro sendiri masih simpang-siur, tapi rumor tersebut masih saja muncul sampai detik ini. Jadi, tetap ada kemungkinan bagi mantan pelatih Red Bull Leipzig itu untuk benar-benar datang ke Milan, entah sebagai pelatih atau menggantikan posisi Zvonimir Boban.
Namun, apapun yang akan terjadi, yang jelas Ivan Gazidis berencana untuk mengembalikan kejayaan Milan atau Rossoneri di Serie A Liga Italia. Bahkan, mengembalikan eksistensi mereka ke kancah Liga Champions 2021/22. Hal ini memang merupakan tugas yang diberikan oleh pemilik klub, Elliot.
Melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Milan, untuk bisa mewujudkan impian bersama tersebut, Elliot dan Gazidis dikabarkan bakal menjalin kerja sama dengan klub Ligue 1 Prancis, Lille OSC. Kenapa harus Lille? Karena Elliot pernah membantu secara finansial klub tersebut di masa lalu.
Dengan situasi ini, maka hubungan antara Milan dengan Lille berjalan dengan sangat baik sampai hari ini. Bahkan, mereka sukses merekrut pemain Lille yang bernama Rafael Leao pada 1 Agustus 2019 yang lalu dan Leao mampu menjadi salah satu andalan Stefano Pioli untuk lini depan skuat Rossoneri.
Kerja sama itu diharapkan bisa membantu AC Milan untuk mendapatkan pemain-pemain muda Lille demi menjalankan revolusi Gazidis di bursa transfer. Tentu, hubungan yang baik bakal mempermudah mereka untuk jual beli pemain dan akhirnya menguntungkan Rossoneri.
Terlepas dari hal tersebut, saat ini AC Milan masih tertahan di peringkat tujuh klasemen sementara kompetisi sepak bola Serie A Liga Italia 2019/20. Mereka mengumpulkan 36 poin, hasil dari 10 kali menang, enam kali imbang, dan 10 kali kalah. Serie A sendiri mengalami penundaan lantaran virus corona.