INDOSPORT.COM - Belakangan ini media sosial heboh dengan kabar pemanggilan anak dari Dejan Antonic, yakni Stefan Antonic ke Timnas Indonesia U-19 yang kini membela klub Hong Kong, Kitchee SC.
Ya, Stefan Antonic memang diketahui merupakan anak kandung dari kepala pelatih klub Liga 1 2020 PSS Sleman, Dejan Antonic (Serbia) dan sang ibu bernama Venna Tikoalu (Manado, Indonesia).
Artinya Stefan Antonic memiliki darah campuran Indonesia dan Eropa. Stefan saat ini dikabarkan telah berusia 19 tahun dan meniti karier sebagai pesepak bola.
Nama Stefan menjadi bahan perbincangan usai dicetuskan langsung oleh salah satu akun twitter yang kerap membahas perpindahan pemain, yakni @indostransfer.
"BREAKING: Putra Dejan Antonic, Stefan Antonic masuk radar pemanggilan pemusatan latihan tim nasional U-19. Stefan sedang berkarier di Kitchee FC, Hong Kong," kicau akun tersebut, Jumat (20/03/20) kemarin.
Tapi uniknya, beberapa situs penyedia data sepak bola ternama seperti Soccerway dan FMDataba menuliskan fakta berbeda terkait status Stefan Antonic di Kitchee SC.
Soccerway tak mencantumkan nama Stefan Antonic di skuat utama, tapi FMDataba justru menempatkan Stefan sebagai bek tengah Kitchee SC.
- Kitchee SC, Kekuatan Sepak Bola Hong Kong
Terlepas apakah memang Stefan Antonic benar-benar bagian dari skuat utama atau tidak, Kitchee SC memang tim yang patut disegani sejak kebangkitan mereka di sepak bola Hong Kong.
Bagaimana tidak, Kitchee SC memang tim asal Hong Kong yang sudah lama menjadi kekuatan sepak bola Hong Kong. Mereka sudah mengoleksi 3 trofi juara Liga Primer Hong Kong pada musim 2014/15, 2016/17 dan 2017/18.
Karena Liga Primer Hong Kong baru tercetus pada 2014 lalu, artinya Kitchee SC merupakan pemenang pertama dari kompetisi profesional sepak bola Hong Kong. Tapi saat Liga Primer Hong Kong, Kitchee SC juga mencatat tinta emas di kompetisi tertinggi sepak bola Hong Kong sebelumnya, yakni Divisi Utama Hong Kong.
Sebanyak 6 kali, Kitchee SC menjuarai Divisi Utama Hong Kong saat masih jadi kompetisi tertinggi sepak bola Hong Kong. Tak heran jika mereka memang sangat tangguh hingga kini dan tentu saja mereka sering mewakili Hong Kong di kompetisi Asia, seperti Liga Champions Asia dan Piala AFC.
Musim 2014 lalu misalnya, mereka bahkan membawa bendera Hong Kong hingga babak semifinal Piala AFC. Sayang, Kitchee SC tersingkir oleh klub Iran dengan agregat yang tipis 2-3.
- Klub Liga Indonesia yang Mampu Taklukkan Kitchee SC
Cukup sering mewakili Hong Kong di kompetisi sepak bola Asia, Kitchee SC tentu saja pernah bersua klub Liga Indonesia, total sebanyak 5 pertemuan menghadapi tiga klub Tanah Air. Mulai dari Arema Cronus, Semen Padang dan Persib Bandung.
Kitchee SC bertemu Arema Cronus sebanyak dua kali, yakni masing-masing di babak 16 besar Piala AFC edisi 2012 dan 2014. Sementara bertemu Semen Padang di babak grup Piala AFC 2013, lalu terakhir Persib Bandung di babak 16 besar Piala AFC 2015.
Tapi sangat disayangkan untuk para Bobotoh, Persib Bandung malah menjadi satu-satunya klub Liga Indonesia yang tak mampu taklukkan Kitchee SC. Yang pernah menang atas klub yang kabarnya kini dibela oleh anak Dejan Antonic itu, pernah berlutut saat bersua Arema dan Semen Padang.
Arema vs Kitchee SC tercatat dua kali bertemu pada Piala AFC 2012 dan 2014. Babak 16 besar Piala AFC 2012 pun menjadi bukti Arema memberikan pengalaman pahit kepada Kitchee SC saat pertama kali menghadapi klub Liga Indonesia.
Tepatnya pada tanggal 23 Mei 2012, Arema harus terbang ke Korea Selatan untuk menghadapi Kitchee SC. Menempuh perjalanan yang cukup jauh ternyata tak menyurutkan semangat Arema kala itu.
Arema, yang uniknya lagi saat itu dilatih oleh Dejan Antonic, berhasil membawa pulang 3 poin ke Tanah Air dengan mengalahkan Kitchee SC dengan skor 2-0. Dua gol Singo Edan dicetak oleh Putut Waringin Jati, striker yang juga berlabel Timnas Indonesia pada medio 2005-2007.
Karena bukan Persib Bandung, tentu saja klub Liga Indonesia yang bisa mengalahkan Kitchee SC adalah Semen Padang. Bahkan Laskar Kabau Sirah menaklukkan klub Stefan Antonic sebanyak 2 kali, dan keduanya dilakukan di babak grup Piala AFC 2013.
Kemenangan pertama diraih Semen Padang saat mereka bermain di Stadion Mong Kok, Hong Kong pada tanggal 2 April 2013. Kemenangan 2-1 diraih oleh Semen Padang, berkat dua gol dari Muhammad Nur Iskandar dan Edward Junior Wilson.
Dua pemain yang mencetak gol itu kembali mencatatkan namanya di papan skor saat Semen Padang menjamu Kitchee SC di kandang sendiri, Stadion Haji Agus Salim, Padang. Bahkan Wilson mencetak dua gol ke gawang Kitchee SC.
Jika melihat secara keseluruhan total pertemuan Kitchee SC sebanyak 5 kali menghadapi klub-klub Liga Indonesia, ternyata klub yang dibela Stefan Antonic itu cukup merana. Dengan total 3 kekalahan dan 2 kali menang.
Mungkin ini bisa jadi pertimbangan untuk Stefan Antonic hengkang dari Liga Primer Hong Kong dan mulai menengok klub-klub Liga 1 2020. Arema misalnya, atau bahkan klub yang kini dilatih oleh sang ayah, Dejan Antonic yaitu PSS Sleman? Siapa yang tahu?