INDOSPORT.COM - Belum adanya tanda-tanda kapan pandemi corona berakhir memunculkan keraguan soal kelanjutan kembali Liga Inggris musim ini dan dimulainya musim depan.
Pengelola Liga Inggris secara resmi menunda semua pertandingan hingga 30 April akibat terus meluasnya pandemi corona. Namun, banyak pihak meyakini penundaan akan terus berlanjut jauh melebihi tanggal tersebut.
Hingga hari ini, di Inggris tercatat ada lebih dari 5.000 kasus positif corona dan 300 lebih meninggal. Jumlah yang terus bertambah itu diprediksi akan membuat penundaan liga semakin panjang.
UEFA sendiri sebagai telah memberikan kesempatan untuk mengutamakan liga domestik begitu situasi memungkinkan untuk menggelar pertandingan. Demi memberi waktu, UEFA memutuskan untuk memundurkan pelaksanaan Euro 2020 ke 2021.
Dilansir Give Me Sport, pengelola Liga Inggris pun memanfaatkan peluang tersebut untuk menyusun rencana terkait sisa pertandingan musim ini. Salah satu skenario yang disiapkan adalah melanjutkan kembali kompetisi pada 1 Juni.
Dalam rencana tersebut, sisa sembilan pekan yang ada akan dilangsungkan dalam jangka waktu 1,5 bulan ke depan. Pemadatan jadwal ini diambil agar Liga Inggris musim depan dapat dimulai sesuai rencana, yakni pada 8 Agustus 2020.
Untuk memudahkan pelaksanaan laga-laga yang tertunda itu, pihak liga berencana akan menggelarnya secara tertutup tanpa kehadiran penonton.
Dengan demikian, setelah menyelesaikan musim 2019-2020 ini, para pemain dan klub punya waktu empat pekan untuk mempersiapkan musim 2020-2021.
Dengan cara ini, pihak liga akan mampu memenuhi keinginan para pemegang hak siar sekaligus memastikan bahwa pelaksanaan liga musim depan tidak terganggu.
Namun, di sisi lain rencana ini akan menimbulkan sejumlah masalah baru, khususnya bagi pemain, karena mereka hanya memiliki waktu singkat untuk beristirahat pada musim panas. Dari sisi klub, manajemen juga akan kesulitan melakukan persiapan pramusim karena mepetnya waktu.
Meski demikian, kepastian pelaksaan rencana ini pun masih harus memperhatikan perkembangan pandemi virus corona di Inggris selama dua pekan ke depan.