INDOSPORT.COM - Ketua Panpel Persik Kediri, Widodo Hunter, menjadikan aktivitas kerjanya di kantor sebagai obat pelipur lara atas hilangnya atmosfer Liga 1 2020 secara tiba-tiba di Stadion Brawijaya.
Padahal, memimpin gelaran laga home Persik di pentas Liga 1 sudah amat ia nantikan. Terakhir dia melakukannya adalah saat Macan Putih berlaga di kompetisi ISL 2014 silam.
Penundaan kompetisi yang dialami Liga 1 akibat virus corona membuat atmosfer Stadion Brawijaya sepi. Tak ada lagi ingar bingar suporter, berikut lontaran kata-kata pembangkit motivasi dari Widodo.
"Saat bermain di Kediri, saya menjadi pembawa acara. Tetapi saat tim bermain away, saya siaran di Radio Jayabaya (stasiun radio lokal di Kediri)," ucap Widodo kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (25/3/20).
"Saya menjalankan tugas itu sejak Persik Kediri berlaga di kompetisi Liga Indonesia musim 2003 sampai 2014. Setelah itu, saya sudah tidak siaran," sambung Widodo Hunter.
Maka dari itu, dia mencoba mencari obat pelipur lara dari hilangnya atmosfer sepak bola, yakni dengan menyibukkan diri di kantor JYB Grup, tempatnya bekerja sehari-hari.
"Ngeboti (membela) Persik Kediri karena sudah hobi, tapi rejekinya di kantor ini," tandas dia.
Suara khasnya sebagai pembawa acara laga Persik baru terdengar dua kali di Liga 1 2020, yaitu saat tim menjamu Bhayangkara FC (6 Maret) dan Persiraja Banda Aceh (14 Maret), sehingga masih ada 15 laga home lagi yang akan kembali dipimpinnya.