Liga Indonesia

Virus Corona Kian Meluas, Skuat Persewar Dipulangkan ke Kampung Halaman

Kamis, 26 Maret 2020 21:25 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Indra Citra Sena
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo klub Liga 2, Persewar Waropen. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Logo klub Liga 2, Persewar Waropen.

INDOSPORT.COM - Manajemen Persewar Waropen secara resmi meliburkan pemain, tim pelatih, maupun ofisialnya sejak Rabu (25/3/20) kemarin. 

Keputusan ini dibuat berdasarkan hasil rapat Pemerintah Provinsi Papua yang mulai memberlakukan pembatasan sosial dan menutup akses bandara juga pelabuhan selama 14 hari ke depan.

Sekitar 30 pemain Persewar yang masih berada di Kabupaten Biak lantas dipulangkan ke Jayapura, Serui, dan Waropen, sedangkan putra daerah Biak akan tetap berada di sana. 

Langkah ini dilakukan oleh manajemen melihat dampak penyebaran yang semakin signifikan terhadap penyebaran pandemi virus corona di Papua dan secara nasional. Apalagi, PSSI dan PT LIB juga belum memutuskan kapan kompetisi Liga 1 2020 akan digulirkan kembali.

"Kami belum tahu pasti kapan liga akan digulirkan kembali. Kapan kompetisi ini akan berlanjut, berlanjut atau tidak juga belum ada kepastian," jelas Sekum Persewar Waropen, Michael Rumabar, Kamis (26/3/20). 

"Kami mengambil opsi meliburkan seluruh pemain dan ofisial agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing dan berkumpul bersama keluarga," cetusnya 

Meski skuat telah resmi diliburkan, manajemen Persewar akan terus memantau perkembangan setiap pemain. Mereka diminta untuk menjaga kondisi dan stamina selama masa tenang hingga situasi benar-benar terkendali dari serangan virus corona.

"Tim diliburkan dengan catatan menyesuaikan pemain yang akan kembali ke Jayapura. Kami harus bergerak cepat takutnya kami yang tertahan, jadwal kompetisi yang pastinya akan mengikuti pada keputusan BNPB terhadap penetapan masa tanggap darurat nasional," tandasnya.

Persewar Waropen sendiri belum sempat menjalani laga perdana kompetisi Liga 2 2020 mengingat PSSI dan Pemerintah Pusat telah memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas sepak bola mulai 16 Maret lalu hingga batas waktu yang belum ditentukan.