Liga Indonesia

Koen Nuis, Kiper Tangguh Liga Belanda yang Gabung Persib Jauh Sebelum Era Liga Indonesia

Minggu, 29 Maret 2020 18:25 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Pikiran Rakyat
Koen Nuis merupakan kiper asing yang pernah memperkuat Persib Bandung, pasca meninggalkan  Liga Belanda VUC Den Haag, jauh sebelum era Liga Indonesia. Copyright: © Pikiran Rakyat
Koen Nuis merupakan kiper asing yang pernah memperkuat Persib Bandung, pasca meninggalkan Liga Belanda VUC Den Haag, jauh sebelum era Liga Indonesia.

INDOSPORT.COM – Koen Nuis merupakan kiper asing yang pernah memperkuat Persib Bandung, pasca meninggalkan  Liga Belanda VUC Den Haag, jauh sebelum era Liga Indonesia.

Pada era Liga Indonesia, Persib Bandung bisa dibilang merupakan klub terakhir yang akhirnya mempercayakan pemain asing untuk masuk ke dalam skuatnya.

Sejak penggabungan kompetisi Galatama dan Perserikatan menjadi Liga Indonesia di tahun 1993. Baru di musim 2003, skuat klub berjulung Maung Bandung itu akhirnya kedatangan pemain asing yang yang salah satunya merupakn kiper asal Polandia, Mariusz Muscharski.

Namun jika merujuk jauh ke era sebelum Liga Indonesia dimulai, Persib Bandung sebenarnya sudah pernah memakai jasa pemain asing. Terlebih adalah seorang kiper. Itu terjadi di masa sekitar tahun 1956. Dimana kala itu ada penjaga gawang asal Belanda yang bernama Koen Nuis.

Kedatangan Koen Nuis ke Persib Bandung sendiri menghadirkan kisah yang menarik. Sebab sebenarnya, sebelum datang ke Tanah Pasundan, Koen Nuis merupakan seorang penjaga gawang atau kiper yang memperkuat salah satu klub yang cukup berprestasi di Liga Belanda kala itu, VUC Den Haag.

VUC Den Haag cukup punya nama kala itu di Liga Belanda, usai mereka pada musim 1943-1944 keluar sebagai runner up di kasta tertinggi.

Namun mengutip Pikiran Rakyat yang mengambil sumber catatan de Haagse Voetbal Historie, memang ketika Koen Nuis bergabung Bersama VUC Den Haag di musim 1952-1953, prestasi klub itu sedang mengalami penurunan. Masuk ke divisi kedua dan terancam masalah finansial.

Kondisi tersebut jugalah yang kemudian membuat Koen Nuis memutuskan untuk hijrah ke Bandung. Tetapi bukan untuk bergabung ke Persib, melaikan menerima tawaran menjadi seorang guru olah raga di Christelijk Lyceum (SMAK Dago kini).

Punya latar belakang karier sepak bola professional, Koen Nuis yang aktif di dunia olah raga kota Bandung itupun memutuskan untu bergabung ke klub UNI. Klub yang bertanding dalam kompetisi internal Persib Bandung.

Dengan kemampuan luar biasa yang memang dimilikinya, menjadi mudah untuk Koen Nuis akhirnya menarik perhatian dan masuk menjadi bagian skuat utama tim Persib Bandung.

Tercatat pada tahun 1956, Koen Nuis menjalani debut di bawah mistar gawang Persib Bandung dalam sebuah turnamen di Stadion Siliwangi.

Bermain satu lapangan dengan legenda Persib seperti Aang Witarsa, Koen Nuis sat itupun tampil mencuri perhatian dan bisa membawa Persib Bandung menang dengan skor telak 4-1.

Satu lagi yang menjadi kenangan akan ketangguhan Koen Nuis di bawah mistar gawang Persib Bandung adalah ketika mereka mereka melakuakn pertandingan uji coba melawan klub Liga Prancis, yang beberapa pekan sebeumnya baru main di final Liga Champions Eropa, Stade de Reims.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Siliwangi, Juni 1956. Persib memang kalah dalam skor tipis 2-3. Namun, kekalahan tipis tipis itu jelas merupakan sesuatu yang membanggakan, karena lawannya adalah klub yang punya nama besar di Eropa saat itu.

Terlebih ketangguhan Koen Nuis di bawah mistar gawang juga smepat mendapatkan pujian dari kapten Stade de Reims, Robert Jonquet, pemain yang juga merupakan bagian Timnas Prancis di Piala Dunia 1954 dan 1958.

Karier Koen Nuis sendiri di Persib Bandung diketahui masih terus berlanjut usai pertandingan tersebut hingga tahun 1957. Namun setelahnya, tidak diketahui bagaimana perjalanan Koen Nuis berlanjut. Apakah dirinya masih terus menjadi guru olah raga di Bandung atau kembali ke negara asalnya, Belanda.