INDOSPORT.COM – Philippe Coutinho kembali dikait-kaitkan dengan mantan klubnya Liverpool. Tiga alasan berikut membuat Liverpool sebaiknya tak lagi mengembalikan Philippe Coutinho ke Liga Inggris.
Tak mendapatkan banyak kesempatan di Barcelona selepas meninggalkan Liverpool pada bulan Januari 2018 silam, Philippe Coutinho harus rela terlempar sebagai pemain pinjaman di Bayern Munchen.
Setelah hampir semusim memperkuat Bayern Munchen di Bundesliga Jerman, nasib Philippe Coutinho nuatanya tak kunjung menemui kejelasan.
Sebab di saat Barcelona tak terlihat ingin kembali memakai jasanya, Bayern Munchen juga tampaknya masih ragu untuk mempermanekan pemain asal Brasil itu.
Sempat ada beberapa klub Liga Inggris seperti Manchester United dan Tottenham Hotspur yang juga dikaitkan dengan Philippe Coutinho. Namun semuanya belum cukup jelas, hingga kini muncul nama Liverpool dalam rumor yang beredar.
Sebaga pemain yang kembali menemukan nama besarnya di Liverpool, pasca gagal di Inter Milan di sekitar tahun 2012, Philippe Coutinho memang sangat mungkin mengembalikan nama besarnya lagi di klub yang bermarkas di Stadion Anfield itu.
Namun buat Liverpool, rasanya mereka harus berpikir seribu kali untuk kembali mendatangkan Philippe Coutinho. Sebab alih-alih keuntungan, permain berjuluk The Little Magician itu justru bisa mendatangkan kerugian.
Maka dari itu, berikut INDOSPORT coba merangkumkan tiga alasan sebaiknya Liverpool urungkan niat untuk mengembalikan Philippe Coutinho ke Liga Inggris.
Harga Mahal
Alasan pertama Liverpool sebaiknya urungkan niat untuk kembali mendatangkan Philippe Coutinho adalah karena harganya yang masih relative mahal.
Dijual Liverpool ke Barcelona dengan harga 145 juta Euro atau sekitar Rp2,1 triliun, harga Philippe Coutinho saat ini diprediksi memang akan mengalami penurunan yang drastis.
Namun meski menurun, harganya pasti akan relatif cukup mahal, jika dibandingkan pemain-pemain Liverpool yang ada saat ini.
Dengan harga pasar 70 juta euro atau Rp1,2 triluin, nilai Philippe Coutinho saat ini tak beda jauh dari pemain termahal Liverpool Virgil van Dijk, yang kala itu didatangkan dengan harga Rp1,3 triliun.
Dengan harga yang mahal itu, kerugian yang harus ditanggung Liverpool bisa berlipat ganda. Karena bukan hanya harus merogoh kocek dalam, jika mendatangkan Philippe Coutinho yang berharga mahal, mereka juga bisa jadi tak bisa mendatangkan pemain bintang lainnya. Karena bisa terancam dengan aturan financial fairplay.
Usia
Selian harga, usia Philippe Coutinho juga bisa menjadi masalah lain buat Liverpool. Dengan usia yang akan menginjak 28 tahun pada Juni mendatang, Philippe Coutinho jelas bukanlah pemain yang layak didatangkan Liverpool, terlebih dengan harga mahal.
Sebab dengan usia dan nilainya saat ini, kedatangan Philippe Coutinho tak bisa menghadirkan prospek bisnis yang bagus buat Liverpool.
Sebab jikapun dirinya bisa kembali bersinar, Liverpool kemungkinan hanya bisa memanfaatkannya dalam rentang beberapa musim. Sebaliknya, jika Philippe Coutinho tampil buruk, nilai jualnya sangat mungkin akan semakn menurun.
Bandingkan misalnya jika Liverpool memilih untuk mendatangkan pemain yang jauh lebih muda dengan harga yang sama dengan Philippe Coutinho. Secara bisnis hal itu jelas akan jauh lebih menguntungkan.
Gaya Permainan
Hal terakhir yang bisa menjadi alasan mengapa Liverpool sebaiknya mengurungkan niat kembali mendatangkan Philippe Coutinho adalah gaya permainan pria Brasil itu yang bisa merusak skema bermain Jurgen Klopp.
Seperti diketahui, bersama Klopp, Liverpool saat ini sangat mengandalkan permainan cepat dengan trisula Salah, Mane, dan Firmino.
Dari ketiganya, gelontoran gol Liverpool biasa hadir mengandalkan serangan cepat yang langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan.
Dengan gaya tersebut, kehadiran Philippe Coutinho yang gemar lama menguasai bola, sangat mungkin membuat permainan Livepool semakin lambat.
Berlebihan mungkin jika menyebut, Liverpool akan sering kalah jika Philippe Coutinho datang. Namun kemungkinan, jika pria Brasil itu kembali ke Anfield, Livepool akan kehilangan banyak gol.
Seperti yang terjadi di Liga Inggris 2017/18 ketika masih ada Philippe Coutinho. Saat itu, Liverpool bisa mencetak 20 gol hanya dalam delapan pertandingan atau rata-rata 2,5 per pertandingannya, saat bermain tanpa Philippe Coutinho.
Sebaliknya saat Philippe Coutinho ikut bermain di 15 pertandingan sisanya, Liverpool hanya mampu mencetak 30 gol atau rata-rata 2 tiap pertandingannya di Liga Inggris.