INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 Arema FC memandang seharusnya skema pemangkasan gaji sebagai imbas dari penghentian kompetisi, sudah tidak diperdebatkan lagi.
Unsur kemanusiaan menjadi pertimbangan utama. Bahkan, bisa saja tim tidak perlu membayarkan gaji selama tiga bulan ke depan, lantaran situasi yang terjadi masuk ke dalam force majeure virus corona.
"Jadi, seharusnya hal ini tidak perlu diperdebatkan lagi. Pemenuhan itu kan sangat manusiawi, mengingat sebentar lagi juga Lebaran," beber Ruddy Widodo saat menemui media di Malang, Selasa (31/03/20) siang.
Maka dari itu, pihaknya meminta semua pihak menerimanya dengan lapang dada. Terlebih bagi klub, situasi seperti ini jelas sangat tidak menguntungkan.
"Tidak ada yang diuntungkan, sama-sama rugi. Yang untung ya para spekulan hand sanitizer dan masker," sembur General Manager Arema FC tersebut.
"Makanya, kembali lagi, sepak bola ini kan penghidupan. Yang lebih penting adalah nyawa, untuk melanjutkan kehidupan," lanjut dia.
Sebagaimana diketahui, PSSI melalui SK pada Jumat (27/03/20) lalu telah memutuskan untuk menghentikan kompetisi hingga 29 Mei, sebagai antisipasi atas merebaknya isu covid-19.
Selama masa penghentian itu, setiap klub diwajibkan membayar sampai 25 persen dari nilai gaji anggota tim hingga kompetisi berlanjut lagi.