INDOSPORT.COM – Megabintang Paris Saint-Germain, Neymar, kembali membuat ulah tidak bertanggung jawab di tengah pandemi corona yang tengah terjadi saat ini. Ketika berbagai negara menerapkan lockdown dan gencarnya gerakan stay at home, Neymar malah kedapatan bermain voli pantai bersama teman-temannya.
Melalui akun media sosial Instagram-nya, Neymar mengunggah foto yang menampilan dirinya tengah bermain voli pantai bersama teman-temannya. Unggahan itu pun menimbulkan banyak kecaman karena penyerang Brasil itu dinilai meremehkan virus corona yang memang mudah menyebar.
Neymar dituding menunjukkan ketidakpeduliannya dengan pandemi corona yang tengah terjadi. Ia juga dinilai memberikan contoh yang buruk dan berisiko membuat pandemi terus meluas jika masyarakat mencontoh aksinya dengan terus berkegiatan di luar rumah.
Menurut Worldometer, per Selasa (31/03/20) virus corona telah menginfeksi hampir 800 ribu orang dan memakan lebih dari 35 ribu korban jiwa di seluruh dunia. Di dunia olahraga, pandemi virus corona juga telah membuat sejumlah ajang dihentikan atau bahkan dibatalkan, termasuk berbagai liga sepak bola papan atas Eropa, termasuk Ligue 1 Prancis.
Neymar sendiri telah meninggalkan Prancis ketika pandemi corona merebak dan memilih untuk pulang kampung ke Brasil. Namun meski pemerintah Brasil meminta warganya untuk tetap tinggal di rumah dan mengisolasi diri, Neymar mengabaikan imbauan tersebut dan memilih bermain voli pantai.
Dalam foto yang diunggahnya, Neymar bahkan terlihat melanggar saran WHO untuk menerapkan social distancing dengan menjaga jarak minimal satu meter dari orang lain. Dalam foto tersebut, penyerang berusia 28 tahun terlihat duduk berdekatan dengan kawan-kawannya sambil berjemur usai bermain voli.
Aksi ini menjadi aksi tidak bertanggung jawab kedua yang dilakukan kapten timnas Brasil ini selama periode pandemi corona ini. Sebelumnya, Neymar juga sempat membuat gempar kedapatan berjalan-jalan di supermarket di Angra dos Reis, Brasil, pada akhir pekan.
Di Brasil sendiri kini hingga Selasa (31/03/20) tercatat telah ada 4.661 kasus positif corona dengan 165 korban meninggal dunia, yang merupakan angka tertinggi di antara negara-negara di Amerika Selatan.