INDOSPORT.COM - Dua raksasa sepak bola Serie A Liga Italia, Inter Milan dan AC Milan, dikabarkan terinspirasi oleh langkah super berani Juventus yang bersedia untuk tak mendapat gaji sebagai akibat dari penyebaran virus corona.
Belum lama ini, para pemain dan staf pelatih Juventus sepakat untuk tidak menerima gaji sampai Juni 2020. Hal ini dikarenakan perekonomian Serie A Liga Italia tengah sulit sebagai akibat dari penundaan liga karena COVID-19 atau virus corona.
Keputusan mereka itu pun langsung mendapat apresiasi dari Federasi Sepak bola Italia atau FIGC. Presiden FIGC yang bernama Gabriele Gravina mengucapkan terima kasih kepada Bianconeri yang telah mengambil langkah tersebut demi kepentingan bersama.
Tanpa diduga, hal tersebut membuat Inter Milan dan AC Milan ikut terinspirasi. Melansir dari laman portal berita olahraga Sempre Inter, Nerazzurri dan Rossoneri dikabarkan juga akan menjajaki kemungkinan untuk bersedia tidak menerima gaji bagi skuat mereka.
Akan tetapi, Inter Milan dan AC Milan dikabarkan tidak akan terburu-buru melakukannya lantaran kedua klub tersebut tidak terdaftar dalam bursa saham, tidak seperti rival Serie A Liga Italia mereka itu. Mereka akan melihat situasi yang memungkinkan terlebih dulu.
Selain memunculkan krisis ekonomi, virus corona juga membuat kompetisi Serie A musim ini terancam berhenti di tengah jalan. Artinya, perhelatan sepak bola kasta tertinggi di Italia itu berkemungkinan untuk bisa berakhir dalam waktu dekat tanpa harus menunggu sampai akhir musim.
Selain itu, situs Football Observatory juga memperkirakan bahwa banyak klub yang akan mengalami penurunan nilai skuatnya. Di posisi pertama, ada Olympique Marseille yang mengalami penurunan dari 256 juta euro total nilai skuatnya, menjadi 159 juta euro. Inter Milan berada di posisi dua dari 773 juta euro menjadi 497 juta euro.
Di Indonesia sendiri, virus corona telah memunculkan 1.414 total kasus dengan penambahan 129 kasus baru per Selasa (31/03/20). Jumlah penderita yang dinyatakan meninggal mencapai 122 dengan penambahan delapan orang dan jumlah pasien yang berhasil sembuh mencapai 75 orang.