INDOSPORT.COM - Eks penyerang ganas PSM Makassar dan PSIS Semarang, Julio Lopez, menceritakan situasi di negaranya, Chile, yang turut diserang pandemi virus corona (Covid-19).
Kepada INDOSPORT, pria berusia 41 tahun ini menyebut negaranya dalam situasi yang mencekam setelah pemerintah setempat memutuskan karantina total sejak sepekan lalu.
"Di sini, semua cafe dan tempat hiburan tutup. Kompetisi sepak bola juga dihentikan. Supermarket buka dari jam 9 pagi sampai 2 siang saja," ungkap J.Lo, sapaan akrab Julio Lopez, Kamis (02/04/20).
Lebih lanjut, J.Lo menyebut negaranya bahkan akan menerapkan lockdown mulai pekan depan di mana semua jalur keluar masuk ditutup dan semua warga diharamkan untuk keluar rumah.
"Mulai pekan depan, semua sudah ditutup dari tanggal 5 sampai 11 Maret. Semuanya berhenti, tidak bisa kerja dan tidak bisa pergi ke luar rumah," kata pesepakbola yang piawai mengeksekusi bola mati ini.
Tidak sampai di situ saja, J.Lo juga menyebut pemerintah Chile bakal menerapkan aturan lockdown yang sama dengan Italia, yakni menerapkan sistem denda bagi masyarakat yang kedapatan ke luar rumah.
"Jika berada di jalan dan polisi menghentikan, kita harus membayar denda. Besarannya bervariasi, mulai dari satu juta sampai 10 juta," tutur mantan pemain Persib Bandung dan Persiba Balikpapan ini.
Berdasarkan data yang dihimpun redaksi berita olahraga INDOSPORT lewat laman resmi WHO, pasien positif Covid-19 di Chile menyentuh angka 2.738 dengan menewaskan 12 orang.
Julio Lopez atau yang akrab disapa J.Lo merupakan salah satu penyerang asing yang sukses berkarier di Indonesia. Ia bahkan masuk ke dalam daftar 10 pemain tersebur di Liga Indonesia dengan torehan 110 gol.
Selain empat klub yang disebutkan di atas, J.Lo juga pernah memperkuat Persisam Putra Samarinda (Borneo FC), Persijap Jepara, dan terakhir Persikabo Bogor sebelum pulang ke Chile.