INDOSPORT.COM - Pelatih klub Liga 1 Persik Kediri, Joko Susilo menandaskan bahwa pemenuhan 25 persen gaji selama penghentian kompetisi, seharusnya tidak hanya dipandang pada besaran nominal saja. Joko menilai keputusan tersebut meski disyukuri di tengah sulitmya keadaan karena kompetisi yang berhenti.
Bagi Joko Susilo, seharusnya ada bentuk syukur dari perwujudan instruksi PSSI tersebut. Karena dia memahami, bahwa komitmen klub untuk memenuhi hak dan kewajiban anggota tim adalah upaya yang sangat baik.
"Bagi saya, tidak ada masalah, karena yang memutuskan adalah PSSI dan klub mengikutinya," beber Joko Susilo kepada INDOSPORT, Kamis (02/04/20).
"Jadi, apa pun keputusannya, yang harus kami terima. Karena situasinya memang sulit, force majeure," Pelatih Persik yang biasa disapa Gethuk itu menambahkan.
Sebaliknya, dia justru mengapresiasi langkah nyata dari manajemen Persik sendiri. Lantaran Gethuk juga paham, bahwa pemenuhan gaji yang hanya 25 persen itu adalah kuota ekstra di luar anggaran yang sudah disusun di awal musim.
"Walau pun secara pribadi, tentu kan bermasalah. Karena pendapatan berkurang," sambung pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.
Tim Macan Putih sendiri sudah mengambil kebijakan untuk menjalankan instruksi PSSI melalui SK per Jumat (27/03/20) lalu. Persik berkomitmen untuk membayar 25 persen hak dan kewajiban kepada anggota timnya selama kompetisi dihentikan, mulai Maret hingga Juni mendatang.