INDOSPORT.COM - Kompetisi sepak bola Indonesia pernah mengalami friksi besar di tahun 2011. Saat itu, terjadi kisruh yang melanda PSSI.
FIFA bahkan sampai turun tangan dengan membuat Komite Normalisasi (KN) yang dipimpin tokoh olahraga, Agum Gumelar dengan wakilnya Djoko Driyono yang saat itu menjabat CEO PT Liga Indonesia.
Anggotanya adalah Sukawi Sutarip (Ketua Asprov PSSI Jateng), CEO Arema Indonesia Siti Nurjanah, Ketua Pengurus Provinsi Banten PSSI Satim Sofyan, Ketua Umum PSPS Pekanbaru Dityo Pramono, Ketua Umum Persik Kediri Samsul Ashar, dan Ketua Umum Persis Solo FX Hadi Rudyatmo.
Mereka jadi garda terdepan saat itu untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia dari carut-marut PSSI hingga akhirnya menggelar Kongres Luar Biasa di Solo.
Lalu bagaimana aktivitas mereka saat ini? Salah satu di antaranya sekarang berjibaku menyelamatkan warganya dari wabah virus Corona.
Dia adalah Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa Rudy. Dari delapan tokoh KN saat itu, memang hanya Rudy yang saat ini berstatus sebagai kepala daerah.
Salah satu keputusan penting yang diambil sang walikota adalah penetapan Kota Solo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona. Efeknya, pertandingan Liga 2 antara Persis Solo melawan PSCS Cilacap di Stadion Manahan, 15 Maret silam akhirnya batal digelar.
"Kita menetapkan KLB virus corona supaya masyarakat untuk waspada melakukan pencegahan, mengantisipasi sejak dini. Sehingga virus corona tidak menyebar ke mana-mana," kata Rudy dua hari jelang kick off Persis versus PSCS Cilacap.
Pria yang pernah menjabat Manajer Persis itu juga ingin mengutamakan kepentingan masyarakat.
"Pokoknya saya itu kalau untuk kepentingan rakyat itu siap jadi korban," tegas Rudy.
Meski disibukkan dengan urusan pemerintahan, namun mantan Wakil Walikota Solo itu tak pernah absen memantau perkembangan sepak bola di Tanah Air. Beberapa kali Rudy memeberikan komentar berkait isu-isu terbaru sepak bola Indonesia.