INDOSPORT.COM - Merebaknya virus corona di Indonesia membuat PSSI harus menghentikan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 yang juga berimbas terhadap kompetisi di level junior, Elite Pro Academy (EPA) U-16 dan U-18. Situasi ini pun membuat kiper muda Persija Jakarta U-18, Cahya Supriadi yang digadang sebagai The Next Andritany angkat bicara.
Sejatinya, PSSI menjadwalkan kompetisi Elite Pro Academy dimulai pada akhir Maret lalu. Namun, dengan kondisi saat ini, kompetisi kelompok umur itu pun ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan.
Calon penerus Andritany Ardhitasa itu berharap kompetisi di tahun ini tetap berlangsung, karena sangat penting untuk perkembangan karir pemain muda.
“Semoga tahun ini tetap ada kompetisi, tapi tetap, kesehatan dan keselamatan semua jadi yang paling utama. Mudah-mudahan situasinya bisa cepat kondusif," kata Cahya.
Tahun ini menjadi musim ketiga kompetisi EPA. PSSI memprediksi, laga baru bisa digelar pada bulan Juli, tapi jika situasi membaik ada kemungkinan bergulir lebih awal yakni di akhir Mei mendatang.
Saat ini, Cahya Supriadi rutin menjalani latihan mandiri di lapangan dekat rumahnya di Cikampek, sesuai arahan yang diberikan tim pelatih. Hal itu untuk menjaga kebugaran fisiknya.
“Saya ikutin saja apa kata pelatih soalnya ini juga buat kebaikan saya sendiri. Bahkan saya juga berkonsultasi secara khusus kepada dua pelatih kiper yakni coach Sofyan dan Arief bagaimana metode latihan untuk penjaga gawang,” tutupnya.