INDOSPORT. COM - Sejumlah pemain tampak berhasil bangkit dari keterpurukan, setelah kariernya sempat dihancurkan oleh klub Liga Inggris, Liverpool.
Melihat situasi sekarang, rasanya hal di atas tak mungkin terjadi alias mustahil. Maklum, kekuatan Liverpool kini begitu mengerikan.
Musim lalu, Liverpool mampu menjuarai gelaran Liga Champions. Berlanjut ke musim ini, The Reds berpeluang memutus puasa gelar Liga Inggris yang telah berlangsung selama 30 tahun.
Harusnya, semua pemain yang berkarier bersama Liverpool bisa menjalani momen-momen indah. Kemenangan beruntun dan prestasi mengesankan, terus dirasakan publik Anfield Stadium, setidaknya dalam dua musim terakhir.
Namun cerita berbeda harus dirasakan beberapa pemain berikut. Kala masih memperkuat Liverpool, bakat olah bola mereka hancur tak berkembang.
Situasi dahulu mungkin tak seenak Liverpool yang sekarang. Beruntungnya, mereka bisa pindah ke klub yang tepat, dan berhasil bangkit dari keterpurukan.
Suso
Suso mengawali karier sepak bola profesional bersama Liverpool. Setelah lulus dari Liverpool U-23, Suso dipromosikan ke tim utama pada 2012.
Musim pertamanya, 2012/13, Suso jarang sekali mendapatkan kesempatan. Ia hanya 14 kali tampil dalam pentas Liga Inggris, tak pernah sekalipun bermain penuh, dan 8 di antaranya bertindak sebagai pemain pengganti.
Musim berikutnya, Suso dipinjamlam ke klub LaLiga Spanyol, Almeria. Semusim bersama Almeria, Suso pulang lagi dan berharap mendapat kesempatan lebih dari pelatih Liverpool.
Namun yang terjadi, musim 2014/15, Suso tidak diberikan satu pun laga oleh Liverpool. Hingga pada Januari 2015, Liverpool melepas Suso ke AC Milan.
Gabung AC Milan, Suso langsung dipinjamkan lagi ke Genoa. Namun berbeda ketika di Liverpool dulu, saat Suso pulang ke AC Milan lagi, dirinya langsung disambut banyak kesempatan bermain.
Musim 2016/17, Suso tampul 34 kali di pentas Serie A Italia dan menyumbangkan 7 gol serta 6 assists untuk AC Milan. Peran Suso terus krusial bersama AC Milan hingga musim 2018/19.
Musim 2019/20, Suso kesulitan mendapat tempat di skuat AC Milan. Akhirnya pada Januari 2020 lalu, Suso memilih pindah ke Sevilla demi jam terbang lebih banyak.
Benar saja, Suso sejak merapat ke Sevilla selalu dimainkan dalam enam laga beruntun. Suso telah menunjukkan kedewasaan karier setelah dahulu sempat dihancurkan oleh Liverpool.
Danny Ings
Musim panas 2015, Danny Ings diboyong Liverpool dari Burnley. The Reds berharap kemampuan Danny Ings bisa menjadi penyerang lokal Inggris yang tajam menjebol gawang lawan, seperti para pendahulunya, yakni Michael Owen atau Robbie Fowler.
Namun sejak musim pertama bergabung, Danny Ings langsung didera masalah cedera. Kondisi Danny Ings tak benar-benar pulih dan minim kesempatan, sampai Liverpool meminjamkannya ke Southampton pada musim 2018/19.
Semusim dipinjamkan ke Southampton, Ings mencetak 7 gol dari 24 laga. Tak terlalu spesial, tapi manajemen Southampton terkesan dan mempermanenkan status Ings musim depannya.
Lihatlah yang terjadi kini, musim 2019/20 Ings kembali menemukan sentuhan emasnya. Setelah cedera panjang dan karier yang dihancurkan Liverpool, Ings musim ini mampu mencetak 15 gol dari 29 penampilan di Liga Inggris. Luar biasa!
Luis Alberto
Musim panas 2013, Liverpool memboyong Luis Alberto dari Sevilla. Kala pertama kali mendarat ke Anfield Stadium, Luis Alberto masih sangat muda, yakni berusia 20 tahun.
Kedatangan Luis Alberto lantas diharapkan bisa menjadi pemain hebat masa depan Liverpool. Namun ekspetasi ternyata tak sesuai kenyataan, Luis Alberto kesulitan bersaing, dan banyak dipinjamkan ke klub lain.
Bayangkan saja, tiga musim berkostum Liverpool, Luis Alberto cuma 11 kali diberikan kesempatan main. Sisanya, Liverpool meminjamkannya ke Malaga dan Deportivo La Coruna.
Pada 2016, Liverpool menyerah dengan Luis Alberto. Manajemen The Reds akhirnya benar-benar melepas Luis Alberto ke Lazio tepat di tanggal 31 Agustus 2016.
Pergi meninggalkan Liverpool, bagi Luis Alberto ibarat lepas dari neraka. Hanya butuh semusim menunggu, Luis Alberto akhirnya mendapat kepercayaan lebih pada pentas Serie A Italia 2017/18.
Luis Alberto tampil 34 kali membela Lazio melawan tim-tim kuat Italia lainnya. Hebatnya, Luis Alberto mampu menorehkan 11 gol dan 13 assists, sungguh produktif,.
Sempat mandek di sepanjang 2018/19, Luis Alberto kembali gahar pada musim 2019/20. Alberto menjadi pemain paling kreatif Lazio dengan sumbangsih 13 assists.
Alberto bahkan mampu membawa Lazio bercokol menghiasi papan atas, menduduki peringkat dua, dan cuma berjarak satu poin saja dari pemuncak sementara, Juventus. Kebangkitan Alberto yang dibuktikannya di Lazio, setelah dulu hancur lebur bersama Liverpool.