INDOSPORT.COM – Sejumlah pemain Malaysia mempertanyakan gaji pemain yang terpaksa dipotong akibat pandemi virus corona. Seorang pemain bahkan menyindir PSSI yang menetapkan Force Majeure untuk Liga 1 dan Liga 2 di Indonesia.
Liga Malaysia (M League) yang ditangguhkan karena pandemi Covid-19, menyebabkan banyak tim mengalami kesulitan secara finansial. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Liga Sepak Bola Malaysia (MLF) bahkan menyerukan para pemain agar setuju menerima pengurangan gaji.
Namun, seruan tersebut telah ditentang oleh sejumlah pemain. Seorang pemain dengan berani mempertanyakan rencana pemotongan yang dilakukan hanya dua pekan setelah liga ditangguhkan.
“Ini menunjukkan sebagian besar tim Liga Malaysia dalam kondisi keuangan yang buruk,” kata seorang pemain dilansir dari New Straits Times.
“Mari kita berbicara tentang pemotongan gaji sebulan sejak sekarang. Jika penangguhan liga diperpanjang sampai 30 April, maka kita bisa bicara nanti,” lanjutnya.
Terkait pemotongan gaji, pemain itu bahkan dengan berani menyamakan kebijakan FAM dan MLF dengan keputusan yang diambil PSSI terhadap Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.
Sebagaimana diketahui, PSSI telah memutuskan status Force Majeure untuk Shopee Liga 1 2020 dan Liga 2 2020. Hal tersebut diputuskan dalam surat nomor 48/SKEP/III/2020, yang ditandatangani Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pada 27 Maret 2020.
Berdasarkan ayat pertama, maka klub peserta Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani/disepakati antara klub dan pemain, pelatih, dan ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, dan Juni 2020, yang akan dibayar maksimal 25% dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja.
“Sebenarnya, para pemain di liga Indonesia sangat marah dengan PSSI karena mereka tidak diajak berkonsultasi,” lanjut pemain menanggapi keputusan PSSI.
Keputusan PSSI tersebut tampaknya sudah menginspirasi FAM dan MLF mengambil keputusan serupa. Namun, pemain itu berharap FAM dan MLF mau berbaik hati memikirkan kesejahteraan pemain demi kelanjutkan liga ke depannya.
Sejauh ini, hanya pemain dan pelatih Johor Darul Ta'zim yang setuju untuk pemotongan gaji sementara rekan-rekan mereka dari klub lain menentang langkah seperti itu. Namun, beberapa tim Liga Malaysia, termasuk Selangor, telah membayar upah pemain mereka untuk bulan ini.