INDOSPORT.COM – Bek berdarah Jawa yang bermain Timnas Madagaskar, Gervais Randrianarisoa, nyatanya pernah tampil di ajang sekaliber Coupe de France (Piala Liga Prancis).
Gervais Randrianarisoa sendiri nyatanya memiliki unsur Jawa di dalam namanya. Berdasarkan sejarah serta etimologi, Gervais Randrianarisoa merupakan pemain bernuansa Nusantara.
Secara etimologi, menurut K. Adelaar, Randrianasoloi atau Randriana atau Andriana merupakan gelar Malagasi yang berasal dari bangsawan Jawa-Indonesia kuno bernama Rahadyan (Ra-hady-an).
Roandriana atau Randriana, lebih sering digunakan di bagian tenggara Pulau Madagaskar atau di antara kelompok etnis Zafiraminia, Antemoro dan Antambahoaka.
Gervais Randrianarisoa pun membawa nama bernuansa Jawa itu ke dalam ajang besar seperti kualifikasi Piala Dunia zona Afrika dan Coupe de France.
Menurut laporan situs Transfermarkt, Gervais Randrianarisoa saat ini tergabung ke dalam klub asal Reunion, JS Saint-Pierroise sejak 2016 lalu dan aktif bermain bersama Timnas Madagaskar.
Bersama JS Saint-Pierroise, Gervais Randrianarisoa ikut berperan dalam pertarungan Coupe de France musim 2019/20 melawan klub Liga Prancis.
Sekedar informasi tabahan, Coupe de France sendiri memang mengikutsertakan klub-klub luar Liga Prancis. Beberapa negara itu adalah Guadeloupe, Martinik, French Guiana dan Reunion.
Gervais Randrianarisoa pun mampu membantu JS Saint-Pierroise mengalahkan klub kasta kedua Liga Prancis, FC Niort dengan skor 2-1.
Pada pertandingan babak 64 besar Coupe de France, Gervais Randrianarisoa diberikan kepercayaan untuk bermain penuh tanpa mengoleksi kartu kuning dan merah.
Selanjutnya, ia kembali dihadapkan dengan klub Liga Prancis SAS Epinal di babak 32 besar Coupe de France 2019/20. Sayangnya, JS Saint-Pierroise tumbang dengan skor 0-1.
Sebenarnya, Gervais Randrianarisoa berhasil mencatatkan clean sheets di pertandingan ini sebelum dirinya ditarik keluar pada menit ke-74, digantikan dengan Gerard Hubert.
Namun ketika lini pertahanan JS Saint-Pierroise tidak dihuni oleh Gervais Randrianarisoa, tim tersebut harus kebobolan di babak tambahan, tepatnya pada menit ke-118.
Catatan itu nyatanya cukup impresif, terlebih Gervais Randrianarisoa membawa unsur Jawa di dalam namanya. Lalu apakah Indonesia ikut bangga?