INDOSPORT.COM - Arema FC dipastikan hanya menerima dana dari PT Liga Indonesia Baru sebagai subsidi atas partisipasi di Liga 1 secara tak utuh, pada termin pertama di musim ini.
Dari dana subsidi Rp520 juta per bulan, tim Singo Edan pun hanya menerima sekitar tiga seperempat nya. Pasalnya, jumlah itu masih harus dikurangi pajak yang berkisar 5 persen alias Rp26 juta.
"Dana subsidi setiap bulannya memang tidak pernah diterima secara utuh. Karena dipotong pajak," beber Ruddy Widodo tanpa menyebutkan presentase pasti perihal pajak.
Dana setengah Miliar itu pun dipastikan kembali berkurang, akibat deraan sanksi denda.
Seperti diketahui, Arema FC harus menanggung sanksi denda sebesar Rp100 juta atas pelanggaran disiplin dalam laga kontra Persib Bandung, Minggu (08/03/20) lalu.
Sanksi atas putusan Komdis PSSI pada Kamis (02/04/20) itu terdiri dari dua jenis pelanggaran dengan masing-masing berupa denda Rp50 juta.
Arema FC dijerat pasal tingkah laku buruk suporter yang melempar botol air mineral maupun tim, yang menerima 5 kartu kuning dalam 1 laga.
"Ya kalau ada denda, dipotong pada subsidi. Setelah (potongan) itu beres, baru diberikan ke klub," General Manager Arema FC itu menambahkan.
Arema FC sendiri mendapatkan subsidi sebesar Rp5,2 Miliar pada kompetisi musim 2020. Dana segar itu akan dibayarkan selama 10 bulan masa kompetisi, antara Februari hingga November tahun ini.