Menelusuri Jejak Sepak Bola Thailand di Film Komedi

Sabtu, 4 April 2020 20:34 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Suporter Thailand yang hadir langsung ke Stadion GBK, Selasa (10/09/2019). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Suporter Thailand yang hadir langsung ke Stadion GBK, Selasa (10/09/2019).

INDOSPORT.COM - Thailand merupakan rival abadi Indonesia dalam olahraga sepak bola. Sepak bola Thailand rupanya menjadi elemen dari beberapa film komedi. 

Negeri Gajah Putih, Thailand, merupakan rival abadi Timnas Indonesia dalam olahraga sepak bola. Baik dalam ajang Piala AFF (Piala Tiger), SEA Games, hingga Kualifikasi Piala Dunia. 

Indonesia sudah berkali-kali bertemu dengan Thailand dan saling mengalahkan dalam beberapa kesempatan. Rivalitas Thailand dan Indonesia juga sering menjadi sorotan, terutama ketika kedua negara bertemu di Piala AFF. 

Laga antara Indonesia vs Thailand kerap kali dipadati puluhan ribu penonton, baik saat digelar di Indonesia, maupun di Thailand. Karena, dua negara ini memang punya basis suporter sepak bola yang besar. 

Sepak bola juga menjadi olahraga paling popular di Thailand maupun Indonesia. Sepak bola sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan dan berbagai elemen kehidupan. 

Bedanya, di Thailand sepak bola sering kali diselipkan menjadi adegan atau bagian dari sebuah film, khususnya film komedi. Sedangkan di Indonesia, film yang memiliki genre di luar film olahraga, sangat jarang sekali memasukkan unsur sepak bola di dalamnya. 

Dari pemantauan INDOSPORT selama masa isolasi "di rumah aja" karena wabah corona, sepak bola menjadi olahraga yang dekat dengan berbagai kalangan masyarakat. 

Dalam beberapa film yang sudah disaksikan oleh penulis, sepak bola menjadi unsur pelengkap yang bagus dari film tersebut, dan kerap menjadi plot device yang apik. 

Sebagai Bahan Ejekan di Film Lulla Man

Salah satu film komedi Thailand yang berjudul Lulla Man dan tayang pada tahun 2011 lalu, memasukkan unsur sepak bola di dalam ceritanya. 

Dalam sebuah adegan, ada seorang pelatih yang datang ke sebuah kafe. Di kafe tersebut, sang pelatih mendapat pertanyaan dari pemilik cafe. 

Pemilik cafe menanyakan apakah dirinya masih menjadi pelatih di klub Thai Port FC. Setelah dijawab dengan serius, sang pemilik cafe justru mengejek sang pelatih. 

Pemilik cafe menyebut bahwa Thai Port FC sering mengalami kekalahan dan harus turun kasta di Liga Thailand. Padahal, di musim 2009/10, atau satu tahun sebelum film ini tayang, Port FC berhasil menjadi juara Piala Liga Thailand. 

Adegan tersebut menjadi sebuah penyegaran yang asyik dalam film tersebut. Selipan-selipan soal sepak bola seperti itulah yang sangat jarang sekali ada di film Indonesia. 

Sehingga sepak bola di Indonesia euforianya sering terasa musiman, dan hanya menjadi bahan pembicaraan pada saat-saat tertentu saja. 

Film Kontroversial Lucky Loser

Lucky Loser sendiri memang sebuah film yang bergenre sports-comedy. Film ini sendiri bercerita tentang perjalanan Pong yang merupakan mantan pemain sepak bola yang sukses di Thailand. 

Namun, ketika ingin melamar menjadi pelatih Timnas Thailand, ia kalah bersaing dengan pelatih asal Brasil. Lika-liku perjalanan Pong dalam melatih menjadi akar utama cerita film ini. 

Pada periode 2003-2004 sendiri, Thailan memang dilatih oleh pelatih berkebangsaan Brasil, Carlos Roberto. 

Suporter Fanatik di Film ATM Error

ATM Error merupakan salah satu film dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa di Thailand. Bercerita tentang sepasang kekasih yang terbentur dengan aturan tak boleh berpacaran dalam satu departemen di kantor. 

Sepak bola dalam film ini menjadi sebuah plot device. Saat seseorang bernama Pued mengambil uang di ATM dan mendapatkan uang dua kali lipat.

Pued pun menelpon temannya yang bernama Paed bahwa mesin ATM memberikan uang lebih. Paed sendiri saat itu sedang berada di sebuah stadion sepak bola, tepatnya di Stadion Chonburi, markas Chonburi FC

Pertandingan antara Chonburi FC vs Buriram United menjadi background dari adegan penting yang sedang berlangsung. Digambarkan pula dalam film tersebut, suporter fanatik Chonburi rela meninggalkan stadion ketika tahu ATM di sekitar stadion memberikan uang lebih. 

Adegan-adegan sederhana namun begitu mengena soal sepak bola itu menjadi kekuatan film-film komedi di Thailand, karena sepak bola memang merupakan olahraga favorit warga di sana.