In-depth

Mengenang Trio Brasil 'Kaparo', Trisula Maut Terakhir AC Milan

Sabtu, 4 April 2020 12:06 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yanto/INDOSPORT
AC Milan pernah memiliki trio Brasil Kaparo (Kaka, Pato, Ronaldo) yang sempat mencuri perhatian di waktu singkat pada masa silam. Copyright: © Grafis: Yanto/INDOSPORT
AC Milan pernah memiliki trio Brasil Kaparo (Kaka, Pato, Ronaldo) yang sempat mencuri perhatian di waktu singkat pada masa silam.

INDOSPORT.COM - AC Milan pernah memiliki trio Brasil Kaparo (Kaka, Pato, Ronaldo) yang sempat mencuri perhatian di waktu singkat pada masa silam. 

Klub Seria A Italia, AC Milan, tengah dalam masa-masa sulit di musim 2019-2020 ini. I Rossoneri tak kunjung bangkit dan justru makin terpuruk. 

Sampai pekan ke-26 Milan terjerembab di posisi ke-7 klasemen sementara. Salah satu permasalahan terbesar AC Milan tentu saja adalah lini depan. 

Sebagai klub dengan reputasi besar, lini depan AC Milan musim ini sangat buruk. Di Serie A Italia AC Milan baru mencetak 28 gol.

Jumlah ini tertinggal jauh dari Lazio (60 gol), Juventus (50), Inter Milan (49), AS Roma (35), Napoli (36), dan tentu saja Atalanta  (70). Tak mengherankan selisih gol Milan sampai menyentuh minus enam.

Manajemen telah melakuan berbagai cara seperti salah satunya mendatangkan Zlatan Ibrahimovic. Namun, upaya itu belum betul-betul membuahkan hasil .

Setelah kegagalan Piatek, AC Milan kini mengandalkan Ante Rebic. Sementara bomber asal Kroasia ini baru menajam di putaran kedua dengan total lima gol

Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan karena di masa silam AC Milan memiliki tradisi lini depan yang tajam. Dimulai dari trio Swedia (Nordahl, Liedholm, Gren), berlanjut ke trio Belanda (Van Baste, Gullit, Rijkard), dan era Kaka-Shevchenko-Inzaghi.  

Semuanya berkontribusi besar pada kesusesan AC Milan. Jangan lupakan pula, di sisa-sisa kejayaan, Milan juga sempat memiliki trio Brasil yang dikenal dengan Kaparo (Kaka, Pato, Ronaldo). 

Trio Kaparo, Singkat Nan Berkesan

Selepas menjuarai Liga Champions 2007, AC Milan tengah membangun kekuatan kembali. Salah satunya adalah dengan mendatangkan bomber Brasil, Ronaldo, untuk musim 2007-2008. 

Kepindahan ini pun terbilang sensasional karena reputasi besar yang dimiliki Ronaldo. Dengan kedatangan Ronaldo, itu artinya AC Milan mengandalkan trio Brasil di lini depan. 

Selain Ronaldo, ada dua sosok Brasil lainnya, yakni Kaka dan Pato. Kaka yang kehilangan sosok Shevchenko dan Inzaghi di lini depan mulai mendapat kepercayaan pada diri Pato, pemuda belasan tahun yang memiliki masa depan cerah. 

Trio Kaparo pun perlahan mulai mencuri perhatian penggemar.  Kaka tentu jadi yang pertama di mana kontribusinya sudah tak diragukan lagi .

Playmaker kenamaan itu kembali menjadi motor serangan AC Milan di musim 2007-2008. Keberadaan Kaka diperlengkap dengan kehadiran Alexandre Pato dan Ronaldo yang datang pada awal musim 2007-2008. 

Walau sudah ada sejak awal musim, namun dengan trio Kaparo (Kaka, Pato, Ronaldo), AC Milan baru sukses memetik kemenangan perdana mereka di kandang sendiri saat mengalahkan Napoli 5-2, Januari 2008.

Pada laga itu baik Kaka, Pato, maupun Ronaldo sama-sama mencetak gol. Ronaldo mencetak dua gol, sementara Kaka dan Pato masing-masing satu gol. 

Ketiganya pun terus berkontribusi .Pato mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 atas Genoa di bulan yang sama. 

© GETTY IMAGES
Caption Copyright: GETTY IMAGESAlexandre Pato sewaktu masih membela AC MIlan. 

Sayang, kebersamaan trio kaparo hanya berlangsung singkat setelah Ronaldo mengalami cedera ketiganya sepanjang karier pada bulan Februari. Praktis, tinggal Kaka dan Pato yang menjadi tumpuan di lini depan. 

Secara total, trio Kaparo mengemas 30 gol untuk AC Milan di seluruh kompetisi musim 2007-2008. Kaka menjadi yang paling berkontribusi dengan 15 gol, diikuti oleh Pato (9 gol), dan Ronaldo yang hanya dua gol. 

Eksistensi trio Kaparo memang hanya berlangsung singkat, tetapi ketiganya memberikan secerca harapan bagi AC Milan. Setelah musim itu pun Milan belum lagi dihuni tiga penyerang dengan reputasi besar. 

Mungkin, keberadaan Ibrahimovic, Robinho, dan Ronaldinho pada 2010-2011 bisa disandingkan. Namun, saat itu pun Ronaldinho hanya bermain selama setengah musim.