INDOSPORT.COM - Simone Inzaghi tidak sendiri, di Eropa saat ini ada sejumlah pelatih muda sensasional lain yang juga mencuri perhatian.
Kiprah Lazio musim ini memang sangat mengesankan. Dari yang biasanya berkutat di papan tengah dan sesekali papan atas, tahun ini Lazio bersaing langsung dengan Juventus dalam perburuan gelar scudetto 2019-2020.
Gemilangnya Lazio musim ini sebetulnya tak terlalu mengejutkan. Jika kita menarik beberapa musim ke belakang, tim ibu kota italia ini perlahan memang menunjukkan performa menanjak.
Memiliki bintang-bintang sekelas Sergej Milinkovic-Savic dan Ciro Immobile, permainan Lazio akhirnya mulai menyatu sempurna musim ini.
Sosok yang paling berperan tentu saja adalah sang pelatih, Simone Inzaghi. Pelatih muda asal Italia secara teratur mampu menambah kualitas di skuatnya.
Simone Inzaghi sejauh ini telah mampu mengantarkan anak asuhnya menjuarai Coppa Italia 2018/19, serta Piala Super Italia 2017/18, 2019/20. Bahkan, pada musim 2019/20, Simone Inzaghi berpeluang besar membawa Lazio meraih gelar juara Serie A Italia.
Bila dilihat dari data Transfermarkt, Simone Inzaghi merupakan pelatih yang sering mengandalkan skema 3-5-2. Dengan mayoritas menggunakan formasi tersebut, Simone Inzaghi sudah menemani Lazio bertanding sebanyak 191 kali, dengan rincian 106 kali kemenangan, 33 imbang, dan 52 kekalahan.
Lazio di bawah tangan dinginnya menjadi salah satu tim paling menyerang di Eropa musim ini. Sampai pekan ke-26 Lazio telah mencetak 60 gol dan hanya kebobolan 23 gol. Biancocelesti menjadi tim tersubur kedua di liga sekaligus tim dengan pertahanan terbaik di Serie A.
Jelas, ia adalah pelatih muda potensial yang ada di Eropa bahkan Italia saat ini. Tanpa belanja mahal, ia mampu membawa Lazio sejajar dengan Juventus yang memiliki Cristiano Ronaldo.
Simone Inzaghi pun tak sendiri. Di Eropa saat ini ada sejumlah pelatih muda sensasional lain yang mencuri perhatian. Siapa saja mereka? Berikut ulasannya.
Julian Nagelsmann
Julian Nagelsmann terbilang fenomena langka di sepak bola Eropa. Namanya mulai mencuri perhatian publik pada empat tahun lalu.
Masih berusia 28 tahun, ia sudah diangkat sebagai pelatih kepala Hoffenheim. Ia jadi pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga. Kiprahnya pun terbilang impresif karena berhasil membawa lolos Hoffenheim ke Liga Champions.
Atas prestasi ini, Nagelsmann yang kini berusia 32 tahun ditarik melatih klub kuda hitam Jerman, RB Leipzig, pada awal musim 2019/20.
Sejauh ini, ia membawa RB Leipzig menempati posisi kelima. Timo Werner dkk. hanya terpaut dua poin dari pemuncak klasemen, Borussia Monchengladbach.Kehebatan Julian Nageslmann di usia muda pun membuat dirinya dijuluki 'Baby Mourinho'.
Julian Nagesmann menyelamatkan Hoffenheim yang terjerembab di posisi ke-17 klasemen musim 2015/16. Setelah berjuang di zona degradasi, di musim berikutnya Hoffenheim dibawa finis ke peringkat empat klasemen. Total ia memainkan 100 laga di Bundesliga bersama Hoffenheim.
Di musim 2019-2020 ini Nagelsmann memimpin RB Leipzig dengan cukup konsisten. Di ajang Bundesliga Leipzig duduk di posisi ketiga dengan 50 poin berselisih lima angka dari Bayern Munchen di puncak klasemen (55).
Di Liga Champions Nagelsmann bahkan membuat kejutan dengan membawa timnya ke perempatfinal usai menyingkirkan Tottenham Hotspur dengan agregat 4-0. Nagelsmann berpeluang merebut double winner di akhir musim ini.
Marco Rose
Nama Marco Rose muncul ke permukaan setelah masuk dalam kandidat calon pelatih Manchester United menggantikan Ole Gunnar Solksjaer.
Nama Rose memang masih asing di telinga penggemar sepak bola dunia. Namun jika kita ke Bundesliga, nama Rose cukup berkibar.
Es pelatih RB Leipzig itu membawa tim papan tengah Borussia Moncengladbach bersaing di papan atas Bundesliga musim ini.
Bersama Monchengladbach ia sempat memimpin klasemen Bundesliga. Sampai pekan ke-25 ini, timnya masih ada di posisi keempat berselisih enam angka dengan Munchen di posisi puncak.
Bersama mantan klubnya Leipzig, Dortmund, dan Munchen, Marco Rose berebut gelar Bundesliga di bawah panji Monchengladbach.
Nama Rose mulai dikenal saat membesut klub RB Salzburg di Austria pada 2017 silam. Rose mampu menyulap Salzburg jadi tim paling menyerang di liga dengan mengandalkan pemain-pemain muda, termasuk Erling Haaland.
Strategi gegenpresing yang dianutnya ke dalam permainan diyakini terinspirasi dari Jurgen Klopp. Maklum, Rose adalah mantan anak asuh Klopp kala masih di Mainz 05 dulu.