INDOSPORT.COM - Manajemen Persita Tangerang telah mengambil keputusan untuk membayarkan 10 persen dari gaji normal pemain selama vakumnya kompetisi Liga 1 2020. Bek Persita Tangerang Muhammad Toha pun curhat mengenai keputusan klubnya tersebut.
Pemotongan gaji yang diputuskan manajemen Persita berlaku untuk bulan April hingga Juni, sesuai dengan imbauan PSSI dalam masa force majeure akibat pandemi virus corona.
Keputusan tersebut membuat salah satu pemain Persita, Muhammad Toha sempat kaget. Nominal tersebut dirasa kecil, namun memahaminya karena pemain tidak beraktivitas bersama klub selama masa pandemi virus corona.
"Pemain juga sempat kaget tapi keputusan harus diambil manajemen dan dihormati. Saya tetap menerimanya," katanya.
Dengan berkurangnya pendapatan dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, Toha pun berusaha mencari pekerjaan sampingan. Sayangnya, situasi yang ada saat ini membuatnya pusing tujuh keliling karena pasti tidak mudah menjalankan bisnis dengan minimnya pembeli.
"Sekarang lagi memikirkan mau buat usaha, tidak bisa hanya mengandalkan gaji. Tapi belum tau juga, masih bingung mau usaha apa, apalagi dengan situasi yang ada saat ini pasti minim pembeli," tutur bek kiri Persita itu.
Sementara itu, manajer Persita, I Nyoman Suryanthara mengatakan, keputusan potong gaji pemain cukup berat, tapi memang harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan operasional klub ke depannya. Pasalnya, selama masa vakum kompetisi Liga 1, minimal dua bulan ke depan, tim tidak banyak memiliki pemasukan.
“Memang berat, tapi kami sudah mengupayakan segala kemungkinan yang terbaik untuk pemain, pelatih dan ofisial sebelum keputusan ini diambil. Kami juga sudah membayarkan gaji bulan Maret secara penuh meski arahan PSSI bahwa klub bisa membayar gaji tim maksimal 25 persen sejak Maret,” tutup Nyoman.