INDOSPORT.COM - Mantan gelandang AC Milan, Marko van Ginkel mengalami masa suram karena terlalu sering mendapatkan cedera di masa mudanya.
Dipinjam dari Chelsea di musim 2014/15, Van Ginkel menunjukan performa yang cukup memuaskan bersama AC Milan namun kurang memenuhi ekspetasi karena ia digadang-gadang akan jadi bintang.
Pemain berpaspor Belanda itu mencatatkan 17 laga dan berhasil mencetak satu gol di Seria A Italia. Namun ia berkali-kali mendapatkan cedera yang menyebabkannya tidak bisa tampil maksimal.
Kondisi Van Ginkel yang terlalu sering cedera membuat AC Milan tak mau mempermanenkannya, padahal mereka punya opsi untuk membelinya di akhir musim.
Van Ginkel kembali dipinjamkan Chelsea ke Stoke City pada 2016 dan ke PSV Eindhoven pada 2017. Namun, Januari 2018 ia kembali mendapatkan cedera lutut yang harus membuatnya menepi hinga sekarang.
Dilansir dari Sempremilan, setelah menjalani operasi cedera lutut, Van Ginkel mengaku depresi melihat keadaanya. Ia harus melakukan operasi tambahan karena kondisi lututnya malah tambah parah
"Setelah operasi semuanya baik-baik saja, tapi tiga minggu berikutnya saya diberitahu bahwa ada infeksi yang sangat agresif. Badan saya ikut sakit dan lutut saya menjadi bengkak. Jadi saya harus menjalani tiga operasi dalam enam hari," kata Van Ginkel.
"Saya harus menunggu hingga empat sampai lima bulan untuk bisa beraktivitas. Saya merasa saat itu sangat menyiksa dan sangat lama. Saya mengalami masa buruk." Pungkas pemain berusia 27 tahun tersebut.
Saat ini Van Ginkel masih berstatus pemain Chelsea dan sudah bisa berlatih bersama rekan-rekannya. Kontraknya akan berakhir pada Juli 2020 mendatang. Ia berharap ada kesempatan kedua yang datang dari Frank Lampard untuk membuatnya kembali ke lapangan.