Liga Indonesia

Mengingat Persema di Era Awal Irfan Bachdim, Nyaris Juara di Ajang LPI 2010

Minggu, 5 April 2020 15:25 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Pemkot Kota Malang
Mengenang Persema Malang di era awal Irfan Bachdim di mana klub itu nyaris menjuarai Liga Primer Indonesia (LPI) 2010. Copyright: © Pemkot Kota Malang
Mengenang Persema Malang di era awal Irfan Bachdim di mana klub itu nyaris menjuarai Liga Primer Indonesia (LPI) 2010.

INDOSPORT.COM - Mengenang Persema Malang di era awal Irfan Bachdim di mana klub itu nyaris menjuarai Liga Primer Indonesia (LPI) 2010.

Bagi publik sepak bola Malang Raya, rasanya tidak pernah ada tim bergelimang prestasi juara selain Arema. Namun, sebelum era tim Singo Edan, mereka sudah punya tim idola tunggal bernama Persema.

Menepikan nama Persema dibandingkan Arema, memang sebuah hal yang wajar di Malang. Meski berdiri jauh lebih awal pada tahun 1953, hampir tidak ada prestasi besar yang dicatat tim yang kembali menyandang julukan Bledeg Biru dari Laskar Ken Arok tersebut.

Namun, jika bicara perjalanan mereka di musim 2010, mungkin menjadi sebuah pengecualian. Era awal karier Irfan Bachdim di Indonesia itu membuka mata publik jika Persema tetap bisa dibanggakan oleh Arek Malang.

"Kami menjadi tim papan atas dan bisa saja juara, jika kompetisi dilanjutkan. Tapi mungkin belum rejeki," ujar Reza Mustofa Ardiansyah, salah satu striker pesaing Bachdim di lini serang Persema kepada INDOSPORT.

© marketing.co.id
Irfan Bachdim saat di Persema Malang Copyright: marketing.co.idIrfan Bachdim saat di Persema Malang

Ya, Persema memang menjadi rival berat bagi Persebaya 1927, tim paling diunggulkan di Liga Primer Indonesia (LPI). Kompetisi itu merupakan cikal bakal dari helatan Indonesian Premier League (IPL) yang berujung pada konflik dualisme klub dan kompetisi di masa lalu.

"Sempat beberapa pertandingan di ISL, tapi kemudian pindah ke LPI. Kami finis sebagai runner-up, karena kompetisi hanya setengah musim saja," kenang Reza.

Dipimpin Bima Sakti sebagai kapten, Persema memadukan pemain muda potensial pada diri Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan, hingga pemain asing seperti Robbie Gaspar dan Abanda Herman. Racikan Timo Scheunemann waktu itu menghasilkan 10 poin saat mengikuti kompetisi ISL dan sempat menembus lima besar klasemen.

Sementara ketika pindah ke LPI, Persema sangat berpeluang juara jika kompetisi tak terhenti di pertengahan jalan. Sama-sama mengoleksi 40 poin, Persema berada di bawah Persebaya 1927 karena kalah agregat gol (surplus 18 dibanding 29).