INDOSPORT. COM - Timnas Indonesia pernah beberapa kali mengandalkan penyerang naturalisasi asal Amerika Latin, dan ke depannya mungkin akan bertambah lagi lewat nama Bruno Silva.
Berbicara mengenai naturalisasi, prakteknya tergolong sudah cukup umum dilakukan oleh pentas sepak bola Indonesia. Khususnya untuk Timnas Indonesia, penggunaan pemain naturalisasi acap kali diambil sebagai jalan pintas untuk meningkatkan kualitas permainan.
Piala AFF 2010 misalnya, Timnas Indonesia punya bomber naturalisasi asal Amerika Latin kelahiran Uruguay bernama Cristian Gonzales. Lama melintang di Liga Indonesia, membuat kehadiran Gonzales diyakini bisa membawa Skuat Garuda berjaya.
Gonzales menghiasi sepak bola Tanah Air sejak 2003. Ia juga berulang kali mendapatkan penghargaan top skor, Liga Indonesia 2005, 2006, 2007/08, dan 2008/09.
Peran Gonzales pun ternyata berbuah manis. Piala AFF 2010, Gonzales sukses mengantarkan Timnas Indonesia melenggang ke partai final.
Sayangnya, Gonzales gagal membawa Timnas Indonesia menjadi juara, sebab kalah agregat 2-4 dari Malaysia di laga puncak. Gonzales sendiri sepanjang ajang itu total membukukan tiga gol, atau pemain tertajam Timnas Indonesia bersama Muhammad Ridwan.
Berdasarkan data Transfermarkt, Gonzales sudah membela Timnas Indonesia sebanyak 31 kali dan mencetak 13 gol. Penampilan terakhir Gonzales tercipta pada 30 Mei 2015 lalu, tepatnya ketika Timnas Indonesia menang 2-1 atas Myanmar dalam laga uji coba.
Jauh setelah Gonzales, Timnas Indonesia akhirnya punya lagi bomber naturalisasi asal Amerika Latin. Beto Goncalves, penyerang kelahiran Brasil ini sudah menghiasi sepak bola Indonesia sejak 2008, dan akhirnya bisa membela Skuat Garuda pada 2018.
Asian Games 2018, jadi panggung pertama Beto bersama Timnas Indonesia. Kehadiran Beto tampak memberikan dampak yang luar biasa bagi kualitas ketajaman lini depan tim.
Bagaimana tidak, dari lima laga yang dimainkan Beto sepanjang Asian Games 2018, dirinya total mampu membukukan empat gol. Beto sukses pula mengantarkan Timnas Indonesia melenggang hingga fase 16 besar, kalah dari Uni Emirat Arab lewat babak adu penalti.
Usai Asian Games 2018, peran Beto tetaplah krusial. Total ada 12 laga lagi yang dimainkan Beto bersama Timnas Indonesia, dan menghasilkan 10 gol.
Bruno Silva Bisa Sukses?
Tren menggunakan penyerang naturalisasi asal Amerika Latin berpotensi akan berlanjut lagi ke depannya. Mengingat belum lama ini, ada bomber kelahiran Brasil, Bruno Silva, yang kabarnya ingin menjalani naturalisasi dan tentu berkesempatan memperkuat Timnas Indonesia.
“Ya betul, jika saya ada kesempatan, saya ingin menjadi orang Indonesia. Saya suka sekali dengan orang-orang yang ada di sini karena sangat baik, selain itu kultur masyarakat di sini juga membuat saya jatuh cinta,” tutur Bruno Silva kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT, Kamis (02/04/20).
Bruno Silva sendiri belum terlalu lama menghiasi sepak bola nasional. Penyerang berkepala plontos itu baru ke Indonesia pada 2018 lalu gabung PSIS Semarang.
Andai ingin mengikuti jejak kesuksesan penyerang naturalisasi asal Amerika Latin sebelumnya, Bruno Silva jelas harus memperbanyak pengalamannya terlebih dahulu tentag sepak bola Indonesia. Gonzales butuh rentang waktu tujuh tahun, dan Beto lebih lama lagi, 10 tahun, dari pertama kali mulai mentas di Liga Indonesia, sampai akhirnya dipercaya membela Timnas Indonesia.
Gonzales dan Beto pernah pula merasakan manisnya gelar top skor Liga Indonesia. Nama Gonzales berulang kali mendapatkannya, sementara Beto meraihnya pada musim 2011/12.
Kalau melihat Bruno Silva, dirinya belum pernah sama sekali menggapai penghargaan top skor di Liga Indonesia atau sekarang yang bernama Liga 1. Torehan golnya per musim paling banyak terjadi pada Liga 1 2018, yang mana mampu membukukan 16 gol, tapi kalah dari sang top skor Aleksandar Rakic 21 gol.
Berkaca dari semua penjelasan di atas, ada kemungkinan Bruno Silva tak sesukses para pendahulunya, soal menjadi penyerang naturalisasi asal Amerika Latin untuk Timnas Indonesia. Bruno Silva membutuhkan waktu lebih banyak lagi demi meningkatkan kualitas dan membuktikan kemampuannya.