INDOSPORT.COM - Di tengah pandemi virus corona, banyak klub Liga Inggris yang memaksa mencutikan karyawannya karena kompetisi harus ditangguhkan sementara waktu.
Adanya pemaksaan cuti tersebut tidak lain karena tidak adanya pemasukan kepada klub selama kompetisi Liga Inggris ditangguhkan akibat penyebaran virus corona yang masif di Inggris.
Ada juga sejumlah klub yang memanfaatkan Skema Retensi Kerja Virus Corona yang diogagas oleh pemerintah Inggris untuk mengurangi adanya krisis ekonomi dan juga tetap memenuhi hak para pekerja.
Skema Retensi Kerja Virus Corona adalah perusahaan dibolehkan membayar 80 persen gaji bulanan staf yang terpaksa dicutikan, dengan maksimal gaji perbulan 2,5 ribu poundsterling atau sekitar Rp497 juta.
Sebelumnya, Liverpool juga sempat ingin menerapkan skema tersebut. Namun, banyaknya kritik dari legendanya dan juga tekanan dari pihak suporter membuat mereka membatalkan skema tersebut.
Tottenham Hotspur mengenakan pemotongan 20 persen gaji kepada 550 karyawannya pada bulan April dan Mei. Spurs akan menerapkan skema cuti dari pemerintahan Inggris jika diperlukan. Namun hal ini mendapatkan penolakan dari para penggemar.
Newcastle United memberikan cuti kepada karyawannya selama penundaan kompetisi Liga Inggris. Akan tetapi, mereka akan tetap memberikan gaji kepada karyawannya secara penuh sampai akhir April.
Bournemouth memberhentikan beberapa karyawannya paling tidak akhir pekan ini. Sementara itu kepala eksekutif klub, Neill Blake; direktur teknik tim pertama, Richard Hughes; manajer tim, Eddie Howe; dan asistennya, Jason Tindall, bersedia menurunkan gaji atas sukarela mereka sendiri.
Sementara itu, Norwich City akan mencutikan karyawannya yang tak bisa bekerja namun mereka akan tetap menerima gaji penuh setelah klub menerima bantuan dari pemerintah Inggris mengenai skema yang diterapkan.
Selain itu klub-klub Liga Inggris juga menerapkan pemotongan gaji pada para pemainnya selama kompetisi ditangguhkan karena pandemi virus corona yang sudah menyerang warga Inggris secara masif.