INDOSPORT.COM - Mari intip kisah perjuangan pemain muslim yang tetap berpuasa saat bulan suci Ramadan di Eropa, termasuk juga Egy Maulana Vikri.
Menjadi pemain sepak bola yang berkarier di Eropa tentu diidam-idamkan oleh seluruh anak (laki-laki ataupun perempuan) dari berbagai negara dan bisa mengharumkan bangsa.
Pentas sepak bola Eropa sangat terkenal dengan budaya barat yang kental. Di mana pada era terdahulu, setelah laga berakhir para pemain biasanya minum bir untuk bersantai.
Namun seiring berjalannya waktu dan pergantian era sepak bola modern seperti ini pagelaran si kulit bundar Eropa mulai didatangi oleh pemain-pemain beragama Islam.
Kedatangan mereka bukan tanpa sebab. Pasalnya kualitas para pemain asing muslim ini tak perlu diragukan lagi. Sehingga pembelian mereka sangat sesuai dengan kebutuhan skema pelatih.
Kendati begitu menjadi seorang muslim yang minoritas di tengah mayoritas masyarakat non-muslim menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mereka.
Sebab ada satu momen, di mana para pemain yang sudah memeluk Islam sejak kecil ini harus melakukan puasa (menahan lapar dan haus sejak subuh hingga magrib) di bulan suci Ramadan.
Sehingga performa mereka kerap dianggap bisa menurun ketika melakukan puasa saat bermain sepak bola secara penuh selama 90 menit.
Sebab latihan sepak bola di Eropa tidak main-main. Para pemain digembleng dengan menu atau porsi latihan sesuai posisi serta peran yang akan mereka jalankan ketika pertandingan.
Hal ini juga kadang membuat dilema bagi para pemain muslim serta industri sepak bola. Lantaran para pemain muslim ini harus tetap berpuasa atau tidak (meski bisa diganti).
Playmaker Arsenal asal Jerman keturunan Turki, yakni Mesut Ozil ketika menghadapi puasa, dirinya memilih untuk menangguhkan dan diganti pada hari lain.
Hal yang dilakukan Ozil ternyata turut dilakukan oleh para pemain sepak bola lain seperti Nicolas Anelka hingga Marouane Chamakh.
Namun ada sudut pandang berbeda dari dua pemain Liverpool, yaitu Mohamed Salah dan Sadio Mane. Keduanya dikenal sebagai muslim yang sangat taat.
Akan tetapi Salah dan Mane sempat menangguhkan puasa ketika melakoni pertandingan final Liga Champions 2017-18 lalu ketika Liverpool bersua Real Madrid.
Gelandang asal Prancis Paul Pogba juga dikenal sebagai muslim yang taat meski berkarier di pentas Eropa bersama Manchester United. Diketahui Pogba selalu berpuasa penuh selama Ramadan.
Kemudian gelandang Chelsea N'Golo Kante juga dikenal sebagai muslim yang taat meski tinggal atau berkarier di negara yang pemeluk Islam cukup minoritas.
Bertolak ke kawasan lain macam striker Real Madrid Karim Benzema, pemain Ajax Amsterdam Noussair Mazraoui dan Hakim Ziyech juga dikenal sebagai muslim yang taat sekali.
Terbaru ada talenta berbakat Indonesia yang tengah mengadu nasib di Eropa kala dikontrak Lechia Gdansk, yakni Egy Maulana Vikri.
Dirinya sempat menuturkan pertama kali puasa lebih dari waktu yang kerap terjadi di Indonesia hingga merasakan latihan berat bersama rekan-rekannya di Polandia.
"Puasa di Polandia sangat lama, durasinya bisa 20 jam," ujar Egy kepada awak media, Mei 2018 lalu.
Bahkan Egy sempat tak kuat dan memilih untuk membatalkan puasa usai menjalani latihan yang digembleng Lechia Gdansk cukup berat.
Melihat bagaimana para pemain muslim memiliki cara masing-masing dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadan kala mentas di Eropa.