INDOSPORT.COM - PSMS Medan adalah salah satu klub besar yang memiliki catatan sejarah ciamik dalam kancah persepak bolaan Liga Indonesia. Namun, kala itu mereka berjaya saat masih di era kompetisi Perserikatan atau bernama Kejurnas PSSI.
Di mana dalam kompetisi tertinggi saat itu, PSMS terakhir kali menjadi juara pada 1985 silam dan sampai detik ini belum pernah menjadi kampiun lagi.
Namun, tim berjuluk Ayam Kinantan itu pernah hampir menjadi juara alias menjadi runner-up di kompetisi kasta tertinggi Indonesia pada 2007 silam, yang saat itu adalah edisi terakhir kompetisi bernama Divisi Utama.
Babak Pendahuluan
Dengan sang arsitek Freddy Mulli, PSMS dihuni pemain-pemain tenar seperti Markus Horison, Saktiawan Sinaga, Supardi Nasir, Legimin Raharjo, Mahyadi Panggabean, serta pemain asing Mbom Mbom Julien, Murphy Komunple, Andreas Formento serta James Koko Lomel.
PSMS mengawali musim 2007 ini dengan finis peringkat ketiga Wilayah Barat dengan menorehkan 58 poin, hasil dari 17 menang, 7 seri dan 10 kalah, sehingga berhak melaju ke babak selanjutnya.
Babak 8 Besar
Di babak ini, PSMS tergabung di grup 1 bersama Sriwijaya FC (peringkat satu Wilayah Barat), Persiwa Wamena (peringkat dua Wilayah Timur) dan Arema Malang (peringkat empat Wilayah Timur).
Selama babak ini, PSMS berhasil menahan imbang Sriwijaya 2-2, menang 2-1 atas Persiwa dan kalah 0-1 atas Arema. Namun PSMS berhak lolos ke semifinal sebagai runner-up grup ini dengan poin 4, di bawah Sriwijaya yang jadi juara grup. PSMS unggul selisih gol atas Arema yang finis ketiga dengan poin sama 4.
Semifinal
Di babak ini PSMS berhasil menghentikan kandidat juara Persipura Jayapura, yang sebelumnya menjadi juara grup Wilayah Timur serta juara grup Babak 8 Besar grup 2.
Di babak empat besar ini PSMS berhasil taklukkan Mutiara Hitam, julukan Persipura, lewat drama adu penalti dengan skor 5-4, usai bermain imbang tanpa gol di waktu normal hingga extra time dan berhak melangkah ke final dengan kembali bersua Sriwijaya untuk keempat kalinya sepanjang musim ini setelah mengalahkan Persija Jakarta 1-0 di laga semifinal lainnya.
Final
PSMS nyaris memutus puasa gelar mereka di liga sejak terakhir 1985, setelah duel final sesama wakil Sumatera, Sriwijaya FC di partai puncak edisi terakhir Divisi Utama tersebut, PSMS kalah di partai final 3-1 atas tim berjuluk Laskar Wong Kito yang digelar di Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada 8 Februari 2008.
Sementara itu, gol tunggal PSMS dicetak James Koko Lomel (69'), sedangkan gol kemenangan Sriwijaya dicetak Richard Obiora (15'), Keith Kayamba Gumbs (107) dan Zah Rahan (114).
"Iya dari pertengahan babak pertama kita udah main dengan sepuluh orang karena Murphy dikartumerah (dua kali kartu kuning). Sebenarnya permainan seimbang, mungkin karena kita main dengan 10 orang, kita kehilangan fokus di babak extra time," kenang Legimin Raharjo kepada INDOSPORT, sembari menyebut pertandingan final tersebut digelar tanpa penonton.
"Pastinya kecewa. Karena kita juga yakin dengan skuad yg kita punya. Karena banyak yang prediksi kita bisa menang (bisa putus puasa gelar Liga Indonesia sejak terakhir 1985)," pungkas Legimin.