INDOSPORT.COM - Bagi penggemar sepak bola, mungkin film yang bertemakan tentang si kulit bundar ini wajib untuk ditonton disela-sela kesibukan.
Beberapa dari kalian mungkin sudah pernah menonton film atau film dokumenter tentang para pemain sepak bola, suporter, dan klub sepak bola.
Di tengah pandemi virus corona yang semakin masif di belahan dunia ini membuat beberapa kompetisi harus ditangguhkan sementara waktu. Tak hanya itu, demi mencegah penyebaran Pandemi tersebut, pemerintah juga menghimbau kita untuk melakukan aktivitas di rumah saja.
Salah satunya cara untuk mengatasi kebosannya adalah dengan menonton film sepak bola yang cocok selama melakukan masa libur di rumah aja.
Berikut 10 film yang bertemakan sepak bola yang wajib ditonton selama masa karantina di rumah aja:
1 . Sadio Mane: Made in Senegal
Film yang akan tayang pada tahun ini, menceritakan kisah kehidupan bintang Liverpool, Sadio Mane yang berasal dari desa kecil bernama Bambali, Senegal.
Sadio Mane memulai karier sepak bolanya di Ibu Kota Dakar dan melanjutkannya bersama Foot Generation akademi Senegal dan akhirnya berpindah ke Prancis Metz.
Dari film dokumenter ini lebih banyak menceritakan bagaimana Mane akhirnya menjadi pemain bintang Liverpool. Bahkan sang pelatih, Jurgen Klop tidak menilai sama sekali dia ketika pertama kali melihatnya.
2. All or Nothing: Manchester City
Film dokumenter ini merupakan film sepak bola yang sempurna bagi mereka yang ingin mengetahui wawasan tentang apa yang dilakukan manajer Pep Guardiola saat berada di balik layar selama kompetisi 2017/2018 bersama Manchester City.
Film ini menceritakan banyak hal dari para pemain, Pep Guardiola hingga kitman gila yang dimiliki oleh Manchester City. Ini adalah film yang wajib ditonton selama masa di rumah aja.
3. Sunderland Till I Die
Jika All or Nothing milik Manchester City menceritakan akhir yang bahagia semasa musim 2017/2018, film yang berjudul Sunderland Till I Die ini menceritakan hal sebaliknya.
Pada seri pertama film ini menceritakan perjalanan yang sangat buruk di musim 2017/2018 lalu. Pasalnya, tim ini harus terdegradasi ke kasta kedua Liga Inggris.
Sukses dengan film seri pertamannya, Sunderland Till I Die ini telah meluncurkan seri keduanya pada bulan April ini. Jika ingin melihat seri kedua pastikan kalian melihat di seri pertama dulu.
4. Diego Maradona
Siapa yang tak kenal, Diego Maradona salah satu pemain terbaik sepanjang masa dan juga pemain yang paling gila dalam penampilannya di sepak bola.
Ini lah sebabnya mengapa Diego Maradona dijadikan sebuah karya film. Pasalnya karier sepak bolanya selalu memiliki kesan yang berwarna.
Film ini menceritakan proses karier seorang ledenda sepak bola Argentina dari kisah Gol Tangan Tuhan hingga dirinya membawa Napoli menjadi juara Serie A pada tahun 1987 dan 1990.
Tak hanya itu, kisah kelamnya selama menjadi pecandu narkoba dan akhirnya berhasil terbebas dari barang haram tersebut menjadi sisi yang menarik dari film ini.
Sangat disayangkan jika kalian melewatkan film yang satu ini, banyak sisi positif yang didapatkan jika melihat film ini.
5. The Class of 92
Lima tahun sebelum All or Nothing dirilis, Amazon membuat film tentang lulusan akademi terkenal Sir Alex Ferguson dari tahun 1992.
David Beckham, Paul Scholes, Nicky Butt, Ryan Giggs dan Gary dan Phil Neville semuanya mencapai hal-hal besar di Old Trafford dan film dokumenter ini menguraikan perjalanan mereka ke dalam tim utama dan ke puncak sepak bola klub.
Tak lebih juga, film ini menceritakan sejarah panjang yang dimiliki oleh Manchester united selama berkarier sebagai klub profesional Liga Inggris.
6. Bobby
Jika kalian merasa dalam suasana hati yang sangat patriotic, maka film dokumenter tentang kapten pemenang Piala Dunia Inggris, Bobby Moore adalah yang tepat untuk Anda.
Bobby menangkap kebangkitan pemuda LondonTimur dari akademi West Ham menjadi legenda Three Lions tetapi juga menyentuh perjuangan pribadi yang ia alami dalam hidupnya serta pertempuran dengan kanker hati yang sayangnya hilang pada 1993.
Ada wawancara dengan beberapa nama terbesar dalam sepakbola, termasuk Pele, sementara mantan rekan setimnya Sir Geoff Hurst dan Harry Redknapp juga terlibat.
7. Goal!
Santiago Munez memulai hidup tanpa apa-apa. Dia adalah anak muda Meksiko yang berusaha bertahan di Los Angeles dengan sepak bola di tingkat liga Minggu, pelarian utama dari kesulitannya.
Tapi kemampuannya yang luar biasa dengan bola membuatnya mendapatkan apa yang dicita-citakan setiap pesepakbola. Ia kontrak secara profesional dengan Newcastle United.
Film ini tidak hanya memiliki satu seri, melainkan ada seri kedua dan ketiga. Pastinya akan menambah jam kalian untuk menyelesaikan film Goal ini.
8. Green Street Hooligans
Film ini merupakan seorang pemuda asal Amerika yang harus dibuang ke Inggris. Pemuda ini bernama Matt yang akhirnya terjebak di dunia Hooliganisme Inggris.
Semua tindakan yang terjadi di dunia Hooliganisme Inggris sangat terekam jelas di film ini, pasaknya banyak adegan-adegan kekerasan yang ditampilkan dalam film yang berdurasi hampir 2 jam ini.
Jika kalian menyukai film yang bergenre seperti itu, maka kalian wajib menonton film ini hingga seri ketiganya.
9. Hooligans Escape
Hooligans Escape adalah Film yang menceritakan tragedi tentang kejadian di Euro 2016 lalu. Dimana segerombolan kelompok suporter dari Inggris beraduh dengan kelompok suporter Rusia.
Melihat salah satu anggota kelompok suporter Rusia yang meninggal dunia karena ditusuk oleh salah satu kelompok suporter Inggris. Ini lah awal alur yang diceritakan dalam film ini.
Aksi balas dendam tersebut dilakukan ketika Piala Dunia 2018 yang dimana Rusia menjadi tuan rumah. Melihat kedatangan kelompok suporter Inggris yang datang, akhirnya salah satu mafia Rusia pun menculik beberapa orang dan ingin membunuhnya.
Jika kalian tidak ingin melihat film yang seperti ini maka disarankan berganti film yang lain. Karena masih banyak juga film sepak bola yang bisa dinikmati.
10. Ultras
Yang terakhir adalah film bertemakan sepak bola berjudul Ultras, yang dimana sudah bisa di nikmati di Netflix.
Film Ultras ini menceritakan adanya perbedaan pandangan antara Ultras generasi tua dan generasi yang muda sekarang. Para tetau Ultras menganggap bahwasannya ada perbedaan pola pikir dalam mengambil keputusan.
Ultras muda terkesan terlalu gegabah dan tidak memikirkan resiko yang terjadi. Sedangkan yang tua selalu memiliki perhitungan dalam mengambil keputusan.