INDOSPORT.COM - Dunia musik Indonesia berduka setelah Glenn Fredly tutup usia pada, Rabu (08/04/20) karena sakit meningitis. Para pemain sepak bola pun ada yang pernah mengidap penyakit serupa dengan Glenn.
Meningitis adalah pembengkakan atau peradangan pada selaput di sekitar sumsum tulang belakang dan otak. Penyebabnya beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, jamur, parasit, atau bahkan cedera bisa menyebabkan meningitis.
Glenn Fredly meninggal dunia di usia 44 tahun dengan meninggalkan seorang istri bernama Mutia Ayu dan seorang anak perempuan bernama Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo.
Seperti Glenn, tiga pemain sepak bola ini juga pernah berjuang melawan penyakit meningitis.
Samir Nasri
Penyakit meningitis hampir membuat mantan pemain Manchester City, Samir Nasri, meregang nyawa di rumah sakit pada 2008 silam.
"Di musim terakhir di Marseille, saya pernah dirawat selama 12 hari di rumah sakit karena menderita meningitis. Saat itulah saya melihat sisi asli dari orang-orang di sekitar saya. Saya melihat orang-orang yang ada di dekat saya ketika semuanya baik-baik saja, ketika saya berjaya di Marseille," ujar Nasri dilansir dari Get French Football News.
"Saat itu, banyak orang selalu bersama saya. Menderita meningitis nyaris membuat saya mati, ketika saya di rawat tak ada seorang pun di sana," sambungnya lagi.
Pemain yang kini membela klub Anderlecht itu berhasil melawan meningitis dan bertahan hidup hingga saat ini.
Daniel Sturridge
Pemain Trabzonspor ini menderita meningitis pada 2012 lalu. Saat itu, Daniel Sturridge harus berjuang bersama Timnas Inggris di Olimpiade London. Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, mantan pemain Liverpool ini berhasil sembuh dan kembali pulih seperti sedia kala.
Robert Huth
Mantan pemain Stoke City ini harus mendapat perawatan di rumah sakit selama empat hari lantaran didiagnosa menderita meningitis pada 2012 silam.
"Aku tidak tahu banyak tentang penyakit itu, tetapi yang aku tahu itu bisa membunuhmu dalam kasus terburuk. Aku merasa tidak fit saat berada di sana (tur pra-musim ke Amerika Serikat)," ujar Roberth Huth dilansir dari BBC.
"Dalam penerbangan pulang, aku merasa kondisiku semakin buruk. Ketika sampai di rumah, sakit kepala tidak tertahankan lagi dan aku menjadi sangat sensitif terhadap cahaya," sambungnya lagi.