INDOSPORT.COM - Persib Bandung pernah mengalami masa sulit, salah satunya saat mengarungi kompetisi Liga Indonesia (LI) IX/2003, pasalnya saat itu skuat Maung Bandung hampir terdegradasi.
Pada musim itu, tim kebanggaan Bobotoh harus berbagi angka, setelah dilaga perdana ditahan imbang oleh tamunya PSPS Pekanbaru, 12 Januari 2003 dan hingga 11 laga lainnya skuat Maung Bandung belum bisa mengamankan poin penuh.
Setelah melewati 12 pertandingan tanpa kemenangan, tim kebanggaan Bobotoh akhirnya bisa meraih tiga poin pertamanya di kompetisi Liga Indonesia (LI) IX/2003, setelah menaklukkan Petrokimia 2-1 di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, 20 Maret 2003.
Pada pertandingan tersebut, Persib unggul lebih dulu 1-0 melalui gol M. Yusuf pada menit 13. Petrokimia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada babak kedua, setelah Danilo Fernando di menit 53 berhasil merobek gawang Maung Bandung.
Persib akhirnya berhasil mengamankan kemenangan perdanannya di Liga Indonesia (LI) IX/2003, setelah Asep Dayat di menit 85 mencetak gol pamungkas yang membuat skor berubah menjadi 2-1 untuk keunggulan Maung Bandung.
Kemenangan tersebut, disambut meriah oleh Bobotoh. Pasalnya, setelah 12 pertandingan gagal meraih poin penuh, skuat Maung Bandung akhirnya bisa mengakhiri puasa kemenangan di laga ke-13.Apalagi tim yang ditaklukkan saat itu merupakan juara di kompetisi sebelumnya Liga Indonesia 2002.
Selain itu, setelah pertandingan M. Yusuf dinobatkan sebagai man of the match oleh Viking Persib Club (VPC) dan mendapatkan piagam.
Sementara itu, pada akhir kompetisi Liga Indonesia (LI) IX/2003 Persib hampir degradasi setelah finish di peringkat 16 dengan mengoleksi 45 poin. Bersama Perseden Denpasar yang berada di posisi 15, skuat Maung Bandung melakoni babak play off di Solo.
Pada babak play off, Persib berhasil meraih hasil dua kemenangan dan satu kali imbang. Hasil tersebut membuat, skuat Maung Bandung bertahan di Liga Indonesia dan Persela Lamongan yang menjadi runner up di babak play off promosi ke Liga Indonesia.
Sedangkan Perseden gagal bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, karena berada di dasar klasemen atau peringkat empat pada babak play off dengan mengoleksi satu poin.