INDOSPORT.COM - Tahun 2004 merupakan salah satu kenangan yang tak bisa dilupakan oleh seluruh skuat Persebaya Surabaya dan suporter mereka Bonekmania. Ya, pada saat itu klub yang memiliki julukan Bajul Ijo tersebut, berhasil mengunci gelaran juara di Liga Indonesia.
Keberhasilan Persebaya mengunci gelar juara ketika itu mereka raih dengan jalan yang berliku. Persebaya berhasil mengalahkan tim kuat Persija Jakarta dengan skor 2-1 di laga penentuan.
Tapi meskipun mereka sudah memastikan diri menang pada laga tersebut, pelatih Jacksen F. Tiago masih harap-harap cemas. Pasalnya mereka masih harus menunggu hasil pertandingan lain antara PSM Makassar vs PSMS Medan di Stadion Andi Mattalatta.
PSM Makassar sendiri juga berhasil menang dengan skor 2-1. Beruntung, PSM dipastikan tidak bisa menyalip posisi Persebaya di atas klasemen lantaran masih kalah selisih gol.
Tentu dengan hasil seperti ini, tim pelatih, pemain, hingga suporter Bonekmania meluapkan kegembiraan. Mereka tumpah ruah berlari memenuhi seluruh lapangan Stadion Gelora 10 November.
Suasana seperti itu ternyata masih sangat melekat diingatan salah satu mantan pemain Persebaya, Kurniawan Dwi Yulianto. Kurus menceritakan sedikit tentang salah satu memori tak terlupakannya.
"Saat itu pertandingan kami terakhir di kandang. Kami dituntut tidak boleh draw," katanya saat dihubungi redaksi berita olahraga INDOSPORT.
"Kami tahu, kedua tim masih punya kesempatan untuk menang. Bahkan PSM juga punya peluang, jadi ada tiga tim saat itu yang punya peluang sama," lanjutnya.
Beruntung bagi Kurniawan, saat laga penentuan itu Persebaya mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah. Tentunya dukungan ribuan Bonek yang memadati stadion di kawasan Tambaksari, Surabaya itu berhasil menekan pemain Persija sehingga mental mereka kurang baik.
"Memang main di kandang saat itu sangat keramat sekali. Boleh dibilang sangat menakutkan," tutur pelatih Sabah FA.
Kemenangan di tahun 2004 tentunya menjadi sejarah tersendiri dan rekor bagi tim kebanggaan kota Surabaya. Pasalnya Persebaya merupakan tim promosi yang langsung melesat menjadi tim juara di akhir kompetisi.