INDOSPORT.COM - Jika menyebut nama Persib Bandung dan Persija Jakarta, tentu saja semua penggemar sepak bola sudah hafal, baik sejarah klub maupun pemain-pemainnya. Nah, ada satu fakta menarik terselip di pertemuan panas kedua klub rival abadi itu, yakni kehadiran satu pemain yang pernah mencicipi gelar juara bersama Persib dan Persija.
Persib dan Persija kerap terlibat 'perseteruan' hebat di dalam lapangan. Namun hal itu tak menghalangi beberapa pemain untuk membela panji kedua klub selama masa kariernya.
Sebut saja, Atep Rizal, Firman Utina, Tony Sucipto, Maman Abdurrahman, Shahar Ginanjar, Robetino Pugliara, Fabiano Beltrame, Lorenzo Cabanas, Imran Nahumarury, Aliyudin, Abanda Herman, Antonio Claudio, Charis Yulianto dan lainnya.
Akan tetapi, dari sekian banyak nama tersebut, hanya ada satu sosok yang bisa dibilang beruntung. Dia adalah sosok penjaga gawang Persija saat ini, Shahar Ginanjar.
Bukan tanpa alasan, Shahar dibilang beruntung, lantaran ia merupakan satu-satunya pemain yang pernah juara Liga Indonesia bersama Persib dan Persija. Karenanya, kali ini INDOSPORT akan membahas mengenai perjalanan karir pemain asal Purwakarta, Jawa Barat itu.
Awal Karier
Shahar lahir pada 4 November 1990 dan mengawali karir profesionalnya bersama Pelita Jaya pada 2011. Ketika itu, ia diajak Djajang Nurjaman untuk promosi ke tim senior yang bermain di Indonesian Super League (ISL) 2011/2012.
Di Pelita Jaya, pemain 30 tahun itu mencatatkan sembilan penampilan dan dibawa serta ke Persib Bandung musim berikutnya, ketika Djajang dipercaya membesut tim tersebut. Di Maung Bandung lah, jalan sukses Shahar mulai terbuka.
Juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015
Kebersamaan Shahar bersama Persib berlangsung dalam kurun waktu tiga tahun, mulai 2013-2015. Selama berseragam biru barat, ia mencatatkan 12 penampilan berdasarkan catatan Soccerway.
Shahar hanya menjadi kiper pelapis di Persib, kalah saing dengan I Made Wirawan. Namun, hoki nampaknya berpihak pada Shahar karena ia termasuk dalam skuat yang meraih gelar Indonesia Super League (ISL) 2014 dan juara Piala Presiden 2015.
Tak banyak mendapat kesempatan bermain membuat Shahar memutuskan hengkang ke Mitra Kukar pada akhir 2015.