INDOSPORT.COM - Kapten klub Liga 2 Sulut United, Yudi Khoeruddin, tak ambil pusing dengan sikap manajemen klubnya yang tak melibatkan para pemain sebelum memutuskan memangkas gaji hingga 75 persen.
Sulut United mengikuti Surat Keputusan PSSI Nomor 48/SKEP/III-2020 yang mengizinkan seluruh klub untuk mengubah kontrak kerja dengan maksimal membayar gaji pemain, pelatih, dan staf sebesar 25 persen saja.
Aturan tersebut berlaku hingga Juni 2020 mendatang sebagai upaya PSSI menyelamatkan klub dari kebangkrutan karena Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 terhenti akibat pandemi virus corona.
Sebelumnya, kepada INDOSPORT, Manajer Sulut United, Muhammad Ridho membenarkan bahwa pihaknya akan menggaji para pemain, pelatih, dan staf maksimal 25 persen mulai April hingga Juni 2020 mendatang.
Bahkan, Ridho mengaku manajemen Sulut United langsung menjadikan Surat Keputusan PSSI tersebut sebagai landasan kuat sehingga tak perlu lagi mendengar tanggapan dari para pemain untuk memangkas gaji.
Menanggapi hal tersebut, Yudi Khoeruddin selaku kapten Sulut United mengaku tak menjadi sebuah masalah. Bahkan ia mendukung, sebab dengan cara tersebut, keuangan klub tetap terjaga dan terhindari dari kebangkrutan.
"Saya memaklumi karena ini memang di luar kendali kita semua. Tidak ada yang diuntungkan dalam keadaan seperti ini. Kita hanya berharap wabah ini segera berakhir," ungkap Yudi kepada INDOSPORT, Jumat (10/04/20).
Yudi Khoeruddin dan seluruh pemain dan jajaran tim pelatih Sulut United telah diliburkan sejak Senin (23/03/20) lalu. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait kapan mereka bakal kembali berlatih.