Bola Internasional

Dibuat Pusing Corona, UEFA Akhirnya Minta Bantuan Pakar Virus

Minggu, 12 April 2020 17:25 WIB
Penulis: Mohammad Khalid Syihabuddin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© AFP
UEFA meminta seorang pakar virus bernama Marc Van Ranst mencarikan solusi terbaik terkait kompetisi-kompetisi sepak bola yang mandek akibat corona. Copyright: © AFP
UEFA meminta seorang pakar virus bernama Marc Van Ranst mencarikan solusi terbaik terkait kompetisi-kompetisi sepak bola yang mandek akibat corona.

INDOSPORT.COM - Pakar virus, Marc Van Ranst, pesimistis UEFA bisa menyelesaikan kompetisi sepak bola di Eropa dalam kondisi pandemi virus corona.

Marc Van Ranst merupakan konsultan utama bagi Federasi Sepak Bola Belgia yang berperan penting dalam keputusan untuk segera membatalkan kompetisi liga domestik mereka pekan lalu.

Dengan diberhentikannya kompetisi Liga Belgia, Club Brugge kemudian keluar sebagai juara musim ini, sebab mereka yang menduduki posisi pertama klasemen.

Langkah awal ini membuat Federasi Sepak Bola Eropa, UEFA marah besar dengan keputusan yang diambil FA Belgia untuk mengakhiri musim ini.

Melihat keputusan tersebut, UEFA akan melarang negara-negara dari kompetisi Eropa mengikuti dan membatalkan liga mereka musim ini.

Namun, sikap tegas yang dikeluarkan oleh UEFA saat ini mengalami kelunakan mengingat mereka meminta pakar virus Marc Van Ranst untuk membantu mencarikan solusi ke depan mengenai kompetisi sepak bola di Eropa.

“Saya mendapat kesan bahwa UEFA mulai melihat bahwa bermain sepak bola tidak mungkin lagi dilanjutkan musim ini,” kata Marc Van Ranst kepada surat kabar Het Nieuwsblad.

Van Ranst juga menyakini bahwasannya tidak ada yang bisa membantah atau menyalahkan keputusan yang diambil oleh Federasi Sepak Bola Belgia.

“Tidak ada yang bisa menyalahkan klub-klub Belgia karena membuat keputusan untuk mengakhiri kompetisi musim ini,” tambahnya.

Bahkan sebelumnya UEFA yang menyakini bisa menyelesaikan kompetesi musim ini saja pada akhirnya harus berpikir realistis karena terbentur waktu yang sangat padat.

Hal itu juga dipercayai ketika negara Slovenia mengatakan, jika kompetisi sepak bola harus dilanjutkan pada bulan September dan Oktober, ini merupakan kemunduruan bagi klub-klub di liga Eropa.