Liga Indonesia

Jonathan Cantillana, Solusi PSIS yang Kesulitan Mencari Pemain Asing Asia di Kancah Liga 1

Minggu, 12 April 2020 16:18 WIB
Penulis: Alvin Syaptia Pratama | Editor: Lanjar Wiratri
© Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Tak pernah mendapatkan pemain asing Asia yang klop di Liga 1, Jonathan Cantilana seolah menjadi jawaban untuk PSIS Semarang. Copyright: © Alvin Syaptia Pratama/INDOSPORT
Tak pernah mendapatkan pemain asing Asia yang klop di Liga 1, Jonathan Cantilana seolah menjadi jawaban untuk PSIS Semarang.

INDOSPORT.COM - Nama Jonathan Cantillana merupakan sosok pemain asing yang didatangkan PSIS Semarang di bursa transfer paruh musim Liga 1 2019.

Pemain berkewarganegaraan Palestina ini datang ke Laskar Mahesa Jenar untuk mengisi pos yang ditinggalkan oleh Shohei Matsunaga karena dicoret manajemen akibat performa yang tidak sesuai ekspektasi.

Dicoretnya Shohei Matsunaga saat itu menambah daftar panjang pemain asing asal Benua Asia yang seakan tak pernah bersahabat dengan PSIS.

Sejak PSIS promosi dan bermain di Liga 1 2018, klub asal Ibukota Jawa Tengah ini memang kesulitan mencari pemain asal Benua Asia yang cocok.

Di awal Liga 1 2018, PSIS memiliki gelandang bernama Akhlidin Israilov. Pria asal Krygyztan ini sebenarnya bukan sosok yang biasa, pemain yang dominan bermain dengan kaki kiri ini merupakan penggawa Timnas di negaranya.

Namun saat di PSIS, dia nampak tidak cocok dengan skema pelatih klub saat itu yakni Vincenzo Alberto Annese. Akhlidin tercatat hanya bermain satu kali sebagai starting XI saat Laskar Mahesa Jenar melawan PS Tira.

Bahkan, saat itu Akhlidin langsung ditarik di menit ke-45 karena performanya yang tak maksimal. Pemain yang gemar mengkonsumsi bebek goreng ini akhirnya didepak manajemen sebelum paruh pertama Liga 1 2018 berakhir.

Setelah Akhlidin keluar, PSIS coba mendatangkan Abou Bakr Al Mel yang merupakan pemain asal Lebanon. Menjalani debut bersama anak asuh Annese, pemain yang akrab disapa Bako ini langsung mencetak assist untuk Hari Nur Yulianto saat menghadapi PSM Makassar.

Namun baru menjalani tiga pertandingan bersama PSIS, Bako memilih mundur dengan dalih ayahnya sakit di Lebanon dan dia harus menemani ayahnya untuk proses penyembuhan.

Di awal Liga 1 2019, PSIS mencoba mendatangkan pemain asing Asia yang sudah kenyang pengalaman di Liga Indonesia yakni Shohei Matsunaga. Manajemen dan tim pelatih PSIS saat itu yang dikomandoi Jafri Sastra berharap performa pemain asal Jepang ini mengkilap seperti di tahun 2018.

Di Liga 1 2018, Shohei Matsunaga yang bermain di Persela dan PSMS mampu mencetak 14 gol sepanjang kompetisi dan membuatnya menjadi salah satu pemain asing Asia produktif.

Namun sayangnya Shohei Matsunaga tidak dapat mengembalikan performa terbaiknya saat bersama PSIS. Dihantui masalah kebugaran, pemain yang kini berusia 31 tahun ini hanya mampu mencetak satu gol satu assist dari 12 pertandingan yang telah ia lakoni di paruh pertama Liga 1 2019.

Shohei pun lebih sering bermain sebagai pemain pengganti dan tidak menjadi pilihan nomor satu karena kalah bersaing dengan Septian David dan Hari Nur Yulianto di posisi winger.

Setelah Shohei didepak, PSIS akhirnya mendapatkan pemain asing Asia yang cocok dengan skema Laskar Mahesa Jenar. Jonathan Cantillana yang didatangkan dengan status pemain Timnas Palestina mampu menjadi nyawa PSIS di lini tengah di paruh kedua Liga 1 2019.

Bahkan Jonathan juga menjadi solusi penendang bola mati bagi PSIS. Tiga gol dan tiga assist-nya musim lalu berawal dari bola mati seperti dari tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan penalti.

Manajemen PSIS juga tak ragu menyodorinya kontrak selama dua musim di awal 2020 silam. Di Liga 1 2020, Jonathan juga telah mencetak satu assist saat membantu PSIS mengalahkan Persela dengan skor 2-3 di Stadion Surajaya, beberapa waktu lalu.

Yoyok Sukawi selaku CEO PSIS juga pernah mengutarakan bahwa timnya mendapatkan Jonathan Cantillana merupakan sebuah keberuntungan karena mencari pemain asing Asia untuk kompetisi Liga 1 tidak mudah.

“Saya pikir kami mendapatkan Jonathan itu sebuah keberuntungan karena mencari pemain asing Asia cukup sulit. Baru kali ini kami cocok dan Jonathan sesuai dengan skema pelatih PSIS,” tutur Yoyok Sukawi kala itu.