Liga Indonesia

Sejarah Hari Ini: 12 April 2017, Mimpi Buruk PSM Makassar dan Rasyid Bakri

Minggu, 12 April 2020 18:56 WIB
Penulis: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Herry Ibrahim
© Reno Firhad Rinaldi/INDOSPORT
Rasyid Bakri (tengah bawah) bersama skuat PSM Makassar di tahun 2017 Copyright: © Reno Firhad Rinaldi/INDOSPORT
Rasyid Bakri (tengah bawah) bersama skuat PSM Makassar di tahun 2017

INDOSPORT.COM - Kehidupan ini tak bisa terlepas dari yang namanya sejarah, termasuk dalam dunia sepakbola. Seperti yang terjadi pada 12 April 2017 silam yang menjadi mimpi buruk bagi klub Liga 1 PSM Makassar dan gelandangnya, Rasyid Bakri.

Keputusan menambah satu laga uji coba lagi empat hari menjelang pekan perdana Liga 1 2017 berakibat fatal. PSM terkena kutukan pra musim yang menjadi ketakutan terbesar setiap pelatih, ya salah satu penggawa Pasukan Ramang dibekap cedera.

Dialah Rasyid Bakri, salah satu aktor kebangkitan dari zona merah untuk mengakhiri Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 diperingkat keenam. Pesepakbola asal Kabupaten Gowa ini juga menjadi satu-satunya pemain PSM dalam Best XI ISC 2016.

Pada musim tersebut, Rasyid hanya absen sekali dari total 34 laga PSM disepanjang ISC 2016. Dengan total 2.571 menit bermain plus tujuh gol dan delapan umpan berbuah gol, pesepakbola berjuluk Pangeran Mattoangin ini didapuk sebagai gelandang terbaik.

Berkat performa mentereng diajang ISC 2016, satu tempat di lini tengah PSM otomatis telah disegel Rasyid untuk edisi perdana Liga 1 pada tahun 2017. Sayang, musim 2016 menjadi puncak karir sang Pangeran Mattoangin akibat mimpi buruk di uji coba pra musim.

Rabu, 12 April 2017, PSM memutuskan beruji coba melawan klub Liga 3, Celebest FC dari Palu. Laga dihelat di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, yang dimenangkan PSM dengan skor 3-1 berkat gol Rahmat, Willjan Pluim, dan Reinaldo Elias da Costa.

Pada laga tersebut, Rasyid masuk sebagai pemain pengganti pada menit pertama babak kedua menggantikan Rizky Pellu. Baru tiga menit di atas lapangan, PSM ditimpa mimpi buruk kala sang Pangeran terkapar akibat tekel dari pemain lawan.

Sempat melanjutkan permainan pasca mendapatkan perawatan, Rasyid tak kuasa bertahan dan kembali terkapar lagi dimenit ke-51. Semenit berselang, ia akhirnya ditarik keluar oleh pelatih Robert Alberts dan digantikan oleh seniornya, Syamsul Chaeruddin.

Pasca laga, Rasyid menjalani perawatan di salah satu rumah sakit ternama di Kota Makassar. Benar saja, apa yang dikhawatirkan seluruh elemen PSM kala sang Pangeran ditarik keluar lapangan di laga uji coba melawan Celebest FC benar-benar terjadi.

Rasyid divonis menderita cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang menjadi musuh besar bagi setiap olahragawan sebab bisa membunuh karir. Ia pun harus menjalani operasi pada Selasa (09/05/17) sebagai satu-satunya jalan untuk benar-benar bisa pulih dari cedera tersebut.

PSM pun harus kehilangan salah satu pemain pilar selama berbulan-bulan lamanya di tengah persaingan sengit berburu gelar juara Liga 1 2017. Beruntung, kala itu Robert Alberts memiliki Marc Klok, Pluim, Pellu, Syamsul, M Arfan, dan Asnawi Mangkualam di posisi gelandang.

Penantian panjang Rasyid untuk kembali merumput akhirnya terjadi pada Minggu (29/09/17) sore, silam. Hari tersebut merupakan kali pertama sang Pangeran Mattoangin kembali berlatih bersama pemain PSM lainnya di Stadion Andi Mattalatta.

Sempat diprediksi tak akan mengecap satupun laga diajang Liga 1 2017, Rasyid ternyata mampu pulih dengan cepat. Ia pun menjalani laga syarat emosi pada pekan ke-34 alias pamungkas di Stadion Andi Mattalatta, Minggu (12/11/17) silam.

Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan telak 6-1, Rasyid masuk sebagai pemain pengganti dimenit ke-74 menggantikan Pellu. Riuh tepuk tangan dan chants dari suporter PSM pun menyeruak untuk menyambut kembalinya sang Pangeran Mattoangin.

Namun, ada satu hal yang membuat perasaannya campur aduk dalam laga comeback-nya tersebut. Momen tersebut menjadi kesempatan terakhir Rasyid berduet dengan pemain idola sekaligus seniornya di PSM, Syamsul Chaeruddin, yang memutuskan hengkang di akhir musim.